SMK Santo Wilibrodus Betun, hari ini, 07/11/2019, merayakan 30 tahun Pesta Pelindung, Santo Wilibrodus.
SMK ini, sebelumnya merupakan Sekolah Pendidikan Guru (SPG), yang kemudian dialihfungsikan menjadi SMK, di bawah pelindung Santo Wilibrodus.
Syukur atas 30 tahun, dirayakan dalam Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Deken Malaka; Rm. Edmundus Sako, Pr, sekaligus sebagai Ketua Badan Pembina Yayasan Liurai Malaka, bertempat di Aula SMK Santo Wilibrodus, tepat pukul 10.00 WITA hingga selesai.
Perayaan ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Liurai Malaka, Rm. Yanto Bere, Pr, Diakon Yudel Neno, Pr, Kepala Sekolah; Drs. Wilhelmus Seran, tenaga pendidik-pengajar, tenaga kependidikan dan para peserta didik SMK Santo Wilibrodus Betun.
"Kita butuh 100% bukan persen 100. Kita butuh mutu yang baik dan asli bukan mutu yang dikarang-karang. Semangat dan kesaksian hidup Santo Wilibrodus perlu dihayati dalam hidup. Kita harus mengandalkan IQ dan itu hanya terjadi dalam ketekunan untuk terus belajar dengan metode belajar tanya-jawab, bangun team work, dan rajin membaca,"pungkas Ketua Badan Pembina Yayasan Liurai Malaka itu.
SMK, lanjutnya lagi, karena terletak di pusat kota Kabupaten Malaka, maka harus berani menunjukkan kualitasnya, dan bersaing secara sehat untuk kelak bisa menjadi salah satu sekolah model di Kabupaten Malaka ini, pungkas Rm. Ketua Yayasan Liurai Malaka.
Perayaan itu berlangsung dalam situasi penuh gembira.
Para peserta didik, sangat antusias memeriahkan dirgahayu ke-30 SMK Santo Wilibrodus Betun.
Salah satu acara yang cukup menarik perhatian adalah pidato bahasa Inggris yang dibawakan oleh dua siswi, SMK Santo Wilibrodus Betun. Kedua siswi itu ialah Maria Anggelina Naijes, siswi kelas X OTP, yang merupakan pemenang (baca: juara I), lomba pidato bahasa Inggris antar SMA-SMK se-Kabupaten Malaka dan Delfi Erwinda Pandie, siswi kelas XII Akuntansi.