Waktu terus berputar. Benar kata Filsuf Heraclitos; pantarei; segala sesuatu selalu berubah; segala sesuatu selalu bergerak. Perubahan adalah dasar bagi keberadaan. Berada berarti berubah.
Ada kemarin, ada hari ini dan ada hari esok. Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah cerita tentang kebersamaan dan esok adalah harapan.
Hal yang sama baru saja dilewati dalam momen KAYD 2019 di Dekenat Malaka, Kabupaten Malaka, 22-27 September 2019.
Ada canda, ada tawa; ada yang marah, ada yang sabar; ada yang pergi; ada yang tetap.22/09/19, persiapan-persiapan dilakukan. 25/09/19, peserta KAYD berdatangan, berpusat di sekitar Kota Betun.
Indahnya kebersamaan seindah taman Eden belum ternoda oleh bercak-bercak dosa. Terlalu berat untuk dilupakan. Kalaupun ada yang sakit, itu karena rindu yang terlalu menuntut.
Keuskupan Atambua Youth Day 2019, momen yang luar biasa.Baru kali ini, saya temukan orang muda sebanyak itu. Tidak hanya itu, kegembiraan semacam itu inginnya terus berlanjut.
Ada Rm. Ady Ampolo, ada Rm. Yanto Bere, ada Rm. Melki Meak ada Rm. Marsel Nai Kei, ada Rm. Lando, ada Rm. Edo Oeleu, Sr. Imelda. Mereka sosok-sosok setia yang luar biasa. Kesetiaan mereka adalah gerbang menuju spirit kekuatan kaum muda, khususnya bagi panitia KAYD 2019.
Ada Om To, Roni, Ima, Okto, Inyo, Very, Timeng Klau, Linda, Isabella, Adel, Ranti, Sherly, Seni, Yono, Dami, Rius, Datus, Andry, Ignas, Tary, Mega, Ignas, Keraf, Petrus, Angky, Libra, Rio Gonzaga, Om Je, Eddy (LC), Apo Nahak, Ayu, Marianus, Eka, Ika, Ira, Rikus. Mereka sosok-sosok yang luar biasa.
Saya melihat kegembiraan bekerja, terpancar dari raut wajah mereka. Jumlah gerak tangan dan kaki, tak terhitung.Telinga mereka kebal kritik dan marah. Apapun kata orang, mereka tetap setia.
Sungguh Gereja benar, menempatkan kaum muda sebagai tulang punggung Gereja. Apa yang dikatakan oleh Paus Fransiskus tentang peranan Kaum Muda dalam Gereja Katolik, sungguh dirasakan dalam momen KAYD 2019.
Kerlap-kelip lampu, indanhya ibarat Surga yang penuh dengan tatapan-tatapan Allah.
Alunan musik dan syair dalam momen KAYD 2019 menuntun kaum muda untuk sadar sendiri, ternyata kebersamaan yang baik selalu berarti ada dan bergerak bersama.
Ada lagu KAYD 2019, aransement Kaka Rony. Bersukacitalah karena kita adalah saudara.
Pasca kegiatan KAYD 2019, semuanya sepi. Betun sepi. Rasanya momen itu ingin dikembalikan, andaikan waktu dapat dibayar untuk itu.
Pasca kegiatan KAYD 2019, saya sadar ternyata kesibukan adalah saudara kandung dari kebersamaan.
Terima kasih untuk semuanya. Panitia, peserta KAYD 2019 adalah sosok-sosok yang luar biasa.
Aku ingin kembali ke masa-masa gembira itu, di mana masa-masa itu mengingatkan saya akan apa yang telah lama dikatakan oleh Filsuf Gabriel Marcell; aku, engkau, menyatu dalam kita. Hanya dalam kita, semuanya dapat dilakukan.
Together we are one; bersama kita satu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H