Di tengah zaman yang serba instant ini, kita sulit mendapat orang yang setia. Seseorang atau sesuatu yang lama ditunggu, bisa dipastikan bahwa pasti org marah2 bahkan maki2. Apalagi menunggu sesuatu yang tidak pasti. Loela Drakel bilang jangan biarkan aku dalam penantian yang tak pasti.
Dan yang memungkinkan kita untuk setia adalah iman. Ibrani, mengatakan, iman adalah dasar dari segala yang kita harapkan dan bukti dari segala yang tidak kita lihat.
Sama seperti Abraham yang tetap setia walaupun diperintahkan utk pergi ke negeri yang tidak pernah dikenalnya, namun ia tetap setia, ia bijaksana, ia yakin bahwa kalau Allah yang membangun kota itu, pasti Allah menyediakan jalan baginya, dan Allahpun pasti tunggu di sana.
Orang-orang yang setia, bijaksana dan beriman akan memperoleh keselamatan yang datang dari Allah.
Kitab Kebijaksanaan melukiskan bahwa orang yang setia, percaya kepada Allah, akan memperoleh keselamatan. Â
........Kita tidak dipanggil utk sempurna karena itu seringkali kita lalai untuk menunggu Allah. Seringkali kita bosan dan bahkan marah-marah kalau Allah sepertinya tidak pernah dtg2 di saat kita susah. Karena kejenuhan kita, dan kita terperangkap utk tidak lagi mengandalkan Allah dalam hidup dan karya. Dan karena itu kita mudah jatuh dalam hukuman Allah. Tetapi janganlah cemas, kalau kita sungguh setia, walaupun kita tidak sempurna tetapi kesetiaan akan Allah itu akan mengantar kita dekat dengan Allah.
Di sini kesetiaan membuka jalan bagi Allah untuk berpaling pada kita, mengangkat kita dari lumpur dosa dan menyucikan kita dengan air kasihNya.
Diakon Yudel Neno, Pr
Paroki Santa Maria Fatima Betun
Selamat hari Minggu ke XIX
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H