Ada tiga hal penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan yakni membaca, menulis, dan berdiskusi. Dalam bahasa Inggris disebut to read, to write, to discussion. Tiga hal di atas erat kaitannya dengan komitmen untuk terus dilakukan. Di sini, tiga hal di atas disatukan dalam apa yang disebut sebagai to do. Segala sesuatu butuh to do. Perubahan butuh to do.Â
 Sebagai wujud komitmen to do, saya ingin membagikan 10 tips untuk menulis berdasarkan pengalaman saya selama ini.
Niat Mau Menulis
Ada ungkapan mengatakan kemauan adalah kunci. Where is a will, there is a way, di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Ungkapan ini berkekuatan sebab memang kenyataannya demikian. Barangsiapa tidak memiliki kemauan yang kuat, baginya kemajuan dan perubahan akan menjauh darinya.
Menulis memang butuh niat atau kemauan. Menulis tanpa niat akan menghasilkan tulisan yang datar-datar saja. Bahkan menulis tanpa niat, akan berpotensial mengecewakan para pembaca, sebab dari apa yang mereka baca, tidak mereka temukan niat penulis untuk menuliskan sesuatu yang berguna.
Tekun Membaca
Bernyanyi dengan iringan musik akan menghasilkan hamonisasi yang indah. Menulis dibarengi dengan membaca akan menghasilkan artikel yang berguna. Memang, menulis tidak sekali jadi. Membaca pun tidak sekali mengerti. Tetapi satu hal yang tidak boleh dilupakan ialah pengetahuan akan berpihak kepada orang-orang yang rajin membaca dan menulis.
Membaca adalah gudang bagi menulis. Menulis adalah gudang bagi membaca. Demikian, keduanya adalah gudang bagi pengetahuan. Antara membaca dan menulis, keduanya dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan.
Terlibat dalam Diskusi
Setiap kita memiliki tipe yang berbeda. Ada yang semangat menulis mereka digerakkan oleh informasi yang diperoleh dari diskusi. Ada yang tidak berminat untuk berdiskusi.
Pengalaman saya, betapa diskusi sangat membantu dalam merumuskan ide di saat menulis. Seringkali, ide-ide yang rumit mudah dipahami sebagai inspirasi untuk menulis justeru karena disederhanakan dan dipadatkan dalam forum diskusi.
Rajin Menonton TV dan Youtube
Saya tertarik dengan ungkapan-ungkapan menarik dari para presenter, aktor, aktris dan para motivator. Kalau saya mendengar ungkapan-ungkapan itu, biasanya saya segera menuliskannya pada secarik kertas agar tidak lupa saat dibutuhkan. Ada kisah-kisah inspiratif dalam youtube, yang sangat berguna kalau diterjemahkan dalam bentuk huruf, kata dan makna. Menurut hemat saya, seorang penulis adalah seorang yang mampu menerjemahkan bahasa lisan ke dalam bahasa tulisan dan mampu mempertahankan bahasa komunikatif ketika menulis.
Rajin Mengikuti Berita Aktual
Berita-berita aktual, kalau diikuti dengan saksama, bukan tiada guna. Berita dan kisah terkait dengan fakta kehidupan sosial, menjadikan seorang penulis tidak hanya mengekspresikan idenya, melainkan dengan mengikuti fakta-fakta aktual yang menjadi titik tolak sebuah tulisan, atas cara itu, seorang penulis menunjukkan kepekaannya terhadap perkembangan situasi sosial.
Perbendaharaan Kata dan Kalimat
Perbendaharaan kata dan kalimat menjadi suatu standar yang sangat penting dalam menulis. Seorang penulis, ia tidak boleh jenuh bersahabat dengan kamus. Buku, majalah, koran, buletin, dan media sosial merupakan sarana-sarana yang patut dimanfaatkan dalam perbendaharaan kata dan kalimat.
Seringkali terjadi, seseorang sulit merangkai ide hanya karena kesulitan untuk membahasakannnya dalam kata dan kalimat. Di sini, perbendaharaan kata dan kalimat yang lemah, dapat menyebabkan makna mati dalam kelemahan itu.
Pandai BerimajinasiÂ
Imajinasi adalah kekuatan yang menggerakan seseorang untuk melahirkan kata dan konsep. Berimajinasi dimasukkan dalam tradisi akademik, justru karena fungsinya yang mengaktifkan akal budi untuk melampaui hal dan fakta yang sederhana. Imajinasi memberi warna yang indah, yang dirumuskan dalam padanan kata yang serasi mengikuti makna yang mau disampaikan.
Rajin Menganalisa
Dari semua poin yang telah dibahas sebelumnya, analisis adalah jiwanya. Analisis merupakan cara kerja akal budi menurut hukum-hukumnya untuk menentukan hal yang paling berarti untuk ditulis dan fakta yang paling berguna untuk diungkapkan.
Seorang penulis adalah seorang analis, walaupun banyak analis tidak suka menulis. Seorang penulis adalah seorang analis, sebab menulis tanpa analisa, menghasilkan kata dan kalimat mudah mati di tangan pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H