Berpikir Kritis
Kritis berarti tajam dalam membuat perbedaan. Atau tepat dalam menentukan mana yang benar untuk diikuti dan mana yang salah untuk dihindari. Dalam prinsip moral universal berarti lakukanlah yang baik dan hindarilah yang jahat. Ketika manusia mampu menentukan yang benar dan mampu memilah yang baik untuk diikuti maka manusia pantas dan layak untuk dikagumi karena sesungguhnya ia telah menunjukkan karakternya.
Berpikir Logis
Logis berarti masuk akal. Kata lain dari masuk akal adalah paham atau mengerti. Paham berarti akal budi menangkap suatu realitas atau kenyataan apa adanya atau yang sebenarnya tanpa rekayasa. Inilah yang disebut dengan lurus dalam berpikir. Di sini, logis dikaitkan dengan akal menangkap realitas apa adanya, kemudian akal budi mengafirmasi atau menegasi dalam bentuk pernyataan. Pernyataan-pernyataan itulah yang membentuk suatu kesimpulan.
Berpikir Cerdas
Berpikir cerdas berarti memikirkan sesuatu entah terhadap suatu sebab maupun terhadap suatu akibat disertai dengan pertimbangan-pertimbangan. Pertimbangan itu datang dari hati nurani manusia. Hati nurani adalah sanggar suci Allah yang di dalamnya bersemayam suara hati.
Suara hati manusia dijadikan sebagai prinsip utama dalam mengambil suatu keputusan atau ketika menghadapi suatu peristiwa atau keadaan. Jika dengan berpikir kita mampu menilai seseorang atau sesuatu maka gunakanlah juga suara hati untuk membina seseorang atau sesuatu.
Berpikir Kreatif
Kreatif berarti memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau menghasilkan suatu produk dan praktek baru. Berpikir kreatif berarti memikirkan sesuatu termasuk cara-caranya agar seseorang dapat melakukan sesatu yang baru. Karena itu, orang-orang yang berpikir kreatif, mereka akan terampil menurut apa yang mereka pikirkan
Berpikir Sistematis
Berpikir sistematis berarti memikirkan sesuatu secara teratur. Teratur entah dari segi kerangka material maupun dari segi kerangka konseptual. Dari segi kerangka material, seseorang perlu menyusuan outline dalam berpikir. Dari segi konseptual, seseorang perlu menyusun ide-idenya sebagai forma untuk mengisi outline yang telah dipikirkan sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H