Berdasarkan pengalaman saya dalam dunia birokrasi dan dunia legislatif, saya akhirnya memberi suatu simpul sederhana pada karakter. Karakter berarti ada kesesuaian antara mental dan perbuatan. Manusia yang berkarakter, ia yang mewujudkan sesuatu yang baik dari pikirannya, perasaannya, kehendaknya menuju perbuatan nyata.
Perbuatan baik dalam konteks sebagai pemimpin, dalam hal ini ialah memperhatikan nasib rakyat yang dipimpin. Terhadap rakyat yang dipimpin sangatlah dibutuhkan karakter kemanusiaan yang tinggi agar dapat memahami betul apa yang mereka butuhkan demi kesejahteraan bersama.
Untuk memulai suatu perbuatan baik, seseorang perlu menghayati nilai-nilai kebaikan dalam dirinya semisal kejujuran, tanggung jawab, komitmen, disiplin dan nilai-nilai lainnya. Penghayayan nilai-nilai ini penting sebab ada prinsip yang mengatakan bahwa orang yang baik, ia menghasilkan perbuatan baik dari perbendaharaan karakternya. Dengan ini, maka jelas bahwa karakter adalah soal tentang pembiasaan bukan pembawaan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H