Rancang bangun debu tanah. Kagum sejumlah bintang, beringsut nafas dihembus, hiduplah hingga tiba waktumu.
Siapakah manusia? Siapakah dia? Bukankah dia, rancang bangun yang telah Dikau amalkan dengan jari-jemariMu yang kudus itu? Manusia itu abu..ya...abu tanah yang diberi nafas kehidupan.
Abu, pesonamu kasat mata. Tinggimu seumur telapak kaki. Darimu insan yang menjulang tak berkutik. Kepadamu insan yang telah tiba waktunya akan menjadi.
Abu bukankah dikau mainan anak-anak? Abu bukan dikau telah membuat nafas ini terengah-engah? Abu, itu bukan salahmu. Itu tanda keretakan insan di hadapan Sang Khalik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!