Mohon tunggu...
Yudel Neno
Yudel Neno Mohon Tunggu... Penulis - Penenun Huruf

Anggota Komunitas Penulis Kompasiana Kupang NTT (Kampung NTT)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Profil Singkat Fratres Tingkat VI Keuskupan Atambua-Januari 2019

24 Januari 2019   19:29 Diperbarui: 2 Juli 2019   19:51 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih. Dari sedikit yang terpilih, yang terbaiklah yang bertahan. Kini yang bertahan hingga tingkat akhir dalam formasi pendidikan dan pembinaan calon imam, ada delapan orang frater. Delapan orang menjalankan masa masa TOP di tempat berbeda-beda dari tahun 2015 hingga tahun 2017.

Tahun 2015 yang lalu, ketika turun ke medan TOP, berjumlah sebelas orang. Pada tahun pertama Fr. Corona Bria, praktek di Paroki Sta. Theresia Kefamenanu, mengundurkan diri dari frater. 

Sepuluh orang lainnya berjuang terus hingga selesai masa TOP dan mendapat SK dari Uskup Atambua untuk kembali melanjutkan pendidikan dan pembinaan di Seminari Tinggi St. Mikhael Penfui Kupang. Tiba waktunya untuk masuk ke Seminari Tinggi, Frater Frans Taena (mantan Toper Paroki Fafinesu), mengundurkan diri. Tahun 2017, tepatnya bulan April, seusai merayakan Paskah, Fr. Thomas Mauritius Nesi (mantan Frater TOP Paroki Tunbaba) mengundurkan diri.

Hingga kini (Januari 2019), tingkat VI Fratres Keuskupan Atambua tertinggal delapan orang Frater yakni Fr. Ludovikus Sonny Akoit, Fr. Jefriston Benyamin Ndun, Fr. Yosef Prayogar Fallo, Fr. Desiderius Ludgerus Saba, Fr. Dalmasius Saunoah, Fr. Gregorius Robby Kiik, Fr, Yustus Nipu dan Fr. Yudelfianus Fon Neno. 

Di bawah ini, saya menguraikan secara singkat, profil para Frater tingkat VI Keuskupan Atambua, termasuk saya sendiri. Sekiranya doa dari umat sekalian, senantiasa menyertai kami, bukan karena kami tidak berdoa tetapi karena suatu rahasia bahwa panggilan ini merupakan suatu persekutuan iman yang dapat terwujud melalui sikap saling mendukung dan mendoakan.  .

dokpri
dokpri
 Fr. Ludovikus Sonny Akoit, S.Fil.

Frater ini biasa dipanggil Fr. Sonny. Ia dilahirkan di Maumere-Kewapante, 28 April 1991, dari sepasang kekasih Bapak Yosef Akoit dan Mama Waldetrudis Teu. Fr. Sonny adalah anak kedua dari lima bersaudara. Asal Paroki St. Yohanes Pemandi Naesleu-Kefamenanu. Ia menyelesaikan masa TOP di Paroki Mena. Kini ia sedang menyelesaikan penulisan thesisnya dengan judul : Pengaruh Media Dalam Pewartaan Bagi Orang Muda Katolik di Paroki Naesleu.

dokpri
dokpri
Fr. Jefriston Benyamin Ndun, S.Fil.

 Frater ini biasa dipanggil Fr. Jefri. Ia dilahirkan di Kefamenanu, 27 Juli 1990, dari sepasang kekasih Bapak Alexander Ndun dan Mama Hermina Ambanu. Fr. Jefri adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Asal Paroki St. Petrus Paulus Lurasik. Ia menyelesaikan masa TOP di Paroki Katedral Atambua. Kini ia sedang menyelesaikan penulisan thesisnya dengan judul : Peranan Dialog Kehidupan bagi Perukunan Hidup Antar Umat Katholik dan Protestan di Wilayah Desa Tualene.

dokpri
dokpri
Fr. Yosef Prayogar Fallo, S.Fil.

 Frater ini biasa dipanggil Fr. Yogar. Iadilahirkan di Kuatnana, 9 Juli 1991, dari sepasang kekasih Bapak Timotheus Fallo dan Mama Febronia Talan. Fr. Yogar adalah anak pertama dari lima bersaudara. Asal Paroki St. Andreas Tunbaba. Ia menyelesaikan masa TOP di SMK Katolik St. Pius X Insana Kefamenanu. Kini ia sedang menyelesaikan penulisan thesisnya dengan judul : Kegiatan Jambore Ekonomi Kreatif di Gua Sta. Maria Siti Bitauni dan Dampaknya Bagi Peningkatan Pendapatan Keluarga dan Iman Umat Paroki Kiupukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun