Menjadi pahlawan abad ini berarti menanamkan semangat nasionalis dan patriotis dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar dan ideologi dalam segala perjuangan. Â Dalam arti ini, sebagai generasi muda, tidak perlu mengulang kembali berbagai perjuangan fisik hingga menelan ribuan korban jiwa yang olehnya muncul langsung perhargaan terhadap mereka sebagai pahlawan. Generasi muda tidak perlu mengikuti pola historis itu tetapi semangat merekalah yang perlu dihidupkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Dalam terang Pancasila, menjadi pahlawan dalam konteks sekarang berarti mengamalkan norma dan nilai kelima sila Pancasila dan kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai itu adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kebijaksanaan dan nilai keadilan.Â
Alasan mengapa saya memberi judul Jokowi Pahlawan Teladan Dalam Kekinian Bangsa sebagai berikut
a. Nilai Ketuhanan
Jokowi adalah sosok yang sangat moderat dalam menangani berbagai persoalan terkait dengan hidup keagamaan seluruh masyarakat Indonesia. Kebijakan dan komentarnya selalu memperhitungkan bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa majemuk yang beragama. Bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang anarkis dan otoriter karena dijiwai oleh Pancasila sebagai dasar negara yang hadirnya justru menjunjung tinggi demokrasi dan perdamaian.Â
b. Nilai Kemanusiaan
Banyak kasus-kasus kemanusiaan yang ditanggapi secara serius oleh Jokowi sebagai kepala negara. Akhir-akhir ini, negara Indonesia dilanda rentetan duka, mulai dari duka udara, duka lautan, duka tanah hingga duka politik. Situasi bangsa dalam "duka" ini, oleh Jokowi jelaslah nampak perhatiannya yang begitu besar terhadap kemanusiaan. Konsentrasi yang serius terhadap masalah kemanusiaan membuat Jokowi tidak tergopo-gopo dalam menanggapi berbagai kisruh sosial dan dalam menangani berbagai duka kemanusiaan. Sekurang-kurangnya kita dapat melihat perhatian yang besar terhadap peristiwa Lombok, Palu, dan kisah jatuhnya pesawat Lion Air.
c. Nilai Persatuan
Dalam perhelatan politik, sekalipun Jokowi sebagai kandidat capres pilpres 2019, tugasnya sebagai kepala negara tetap dijalankan untuk menjaga persatuan negara tercinta ini. Berbagai aktivitas yang bercorak konflik dan  bertendensi memecah-belah persatuan bangsa tercinta ini segera disikapi melalui instruksi terhadap pihak yang berwewenang untuk segera diamankan.Â
Di tengah perhelatan politik, Jokowi tetap memelihara persatuan bangsa dengan tidak menggunakan kuasanya secara semau gue demi mendapatkan simpatisan politik menjelang pilpres 2019. Seruan tentang tidak boleh terprovokasi oleh pihak, pejuang atau kelompok tertentu selalu saja digaungkan.
d. Nilai Kebijaksanaan
Saya mengapresiasi bahwa pada zaman pemerintahan Jokowi sebagai Presiden, banyak daerah yang sebelumnya tidak terjamah turut merasakan kebijaksanaan yang luar biasa. Misalnya kebijaksanaan yang terealisasi melalui kebijakan terhadap pembangunan infrastuktur yang terukur dan dapat dirasakan. Lihat saja daerah Papua, Kalimantan dan sebagian NTT sekarang. Papua yang sebelumnya masih terisolir, dalam zaman Jokowi perlahan dan bertahap diupayakan hingga kini mereka pun menikmati transportasi.Â
Kalimantan pun secara perlahan diberlakukan kebijakan pemerataan harga sembako. NTT pun perlahan namun pasti dibangun embung-embung dan bendungan pada beberapa titik yang sangat membantu kesejahteraan masyarakat.
e. Nilai Keadilan
Nilai kebijaksaan di atas, ada kaitannya dengan nilai keadilan. Hemat saya, Jokowi adalah pemimpin zaman ini. Jokowi adalah pemimpin yang adil. Di sini, adil  memang tidak hanya diukur berdasarkan pemerataan pembangunaan tetapi sekurang-kurangnya segala kebijakan yang selama ini terkesan hanya berkonsentrasi pada pusat, dalam zaman pemerintahan Jokowi perlahan-lahan digiring secara normatif dan bertahap untuk menemukan masyarakat dan memperbaiki kesejateraan masyarakat melalui pembangunan insfrastruktur yang dapat melancarkan berbagai akses sosial dan akses transportasi demi menjaring relasi nasionalis bangsa tercinta ini.Â
Atas refleksi dalam terang Pancasila ini, saya berani mengatakan bahwa Presiden Jokowi adalah pahlawan zaman ini. Presiden Jokowi adalah teladan dalam kekinian bangsa. Dalam arti ini, sebagai generasi muda, menjadi pahlawan berarti tekun dalam masa studi, agar kelak mampu menghayati nilai-nilai Pancasila, yang tidak hanya diingat-ingat secara intelektual melainkan diamalkan dalam hidup.Â
Pada akhirnya, menjadi pahlawan berarti membaktikan diri, segala potensi dan perhatian demi kemajuan bangsa ini, dengan berkonstrasi pada bidang masing-masing. Karena itu, saya hendak mengulangi kembali pernyataan nasionalis John F, Kennedey bahwa jangan tanyakan apa yang negara berikan untuk anda tetapi tanyakanlah kepada dirimu, apa yang anda  berikan untuk negara. Pertanyaan ini mengantar kita pada permenungan bahwa hanya dalam kesatuan dan perdamaianlah kita dapat menggapai kesuksesan bangsa tercinta ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H