Saya mengapresiasi bahwa pada zaman pemerintahan Jokowi sebagai Presiden, banyak daerah yang sebelumnya tidak terjamah turut merasakan kebijaksanaan yang luar biasa. Misalnya kebijaksanaan yang terealisasi melalui kebijakan terhadap pembangunan infrastuktur yang terukur dan dapat dirasakan. Lihat saja daerah Papua, Kalimantan dan sebagian NTT sekarang. Papua yang sebelumnya masih terisolir, dalam zaman Jokowi perlahan dan bertahap diupayakan hingga kini mereka pun menikmati transportasi.Â
Kalimantan pun secara perlahan diberlakukan kebijakan pemerataan harga sembako. NTT pun perlahan namun pasti dibangun embung-embung dan bendungan pada beberapa titik yang sangat membantu kesejahteraan masyarakat.
e. Nilai Keadilan
Nilai kebijaksaan di atas, ada kaitannya dengan nilai keadilan. Hemat saya, Jokowi adalah pemimpin zaman ini. Jokowi adalah pemimpin yang adil. Di sini, adil  memang tidak hanya diukur berdasarkan pemerataan pembangunaan tetapi sekurang-kurangnya segala kebijakan yang selama ini terkesan hanya berkonsentrasi pada pusat, dalam zaman pemerintahan Jokowi perlahan-lahan digiring secara normatif dan bertahap untuk menemukan masyarakat dan memperbaiki kesejateraan masyarakat melalui pembangunan insfrastruktur yang dapat melancarkan berbagai akses sosial dan akses transportasi demi menjaring relasi nasionalis bangsa tercinta ini.Â
Atas refleksi dalam terang Pancasila ini, saya berani mengatakan bahwa Presiden Jokowi adalah pahlawan zaman ini. Presiden Jokowi adalah teladan dalam kekinian bangsa. Dalam arti ini, sebagai generasi muda, menjadi pahlawan berarti tekun dalam masa studi, agar kelak mampu menghayati nilai-nilai Pancasila, yang tidak hanya diingat-ingat secara intelektual melainkan diamalkan dalam hidup.Â
Pada akhirnya, menjadi pahlawan berarti membaktikan diri, segala potensi dan perhatian demi kemajuan bangsa ini, dengan berkonstrasi pada bidang masing-masing. Karena itu, saya hendak mengulangi kembali pernyataan nasionalis John F, Kennedey bahwa jangan tanyakan apa yang negara berikan untuk anda tetapi tanyakanlah kepada dirimu, apa yang anda  berikan untuk negara. Pertanyaan ini mengantar kita pada permenungan bahwa hanya dalam kesatuan dan perdamaianlah kita dapat menggapai kesuksesan bangsa tercinta ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H