Â
"Guru BK tidak untuk berperan sebagai polisi atau Satpam sekolah. Jadi ini sesungguhnya wilayah siapa? Pak Dede mestinya paham itu. Apalagi terkait masalah bullying" tandas Farozin.
Tindakan perilaku bullying dipengaruhi oleh banyak faktor
Dari sini tentu kita tahu bahwa tindak perilaku bullying dipengaruhi banyak faktor apakah spekulasi mengganti guru BK, tindak perilaku bullying didunia pendidikan dijamin akan menghilang?
Jadi apakah jika guru BK diambil oleh aparat penegak hukum akan berdampak mensterilkan perilaku bullying? "Atas dasar apa sumber paradikma itu muncul,"
Jika dilihat kinerja guru BK selama ini menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh, walaupun menghadapi banyak problematika di dalam proses kerjanya.
Jika ditinjau dari permendikbud No. 111 Tahun 2014 telah ada regulasi untuk guru BK memberikan layanan di dalam kelas dengan jumlah jumlah siswa yang diampuh sebanyak 1:150.
Dan jika di ingat pendidikan itu adalah pengembangan potensi diri. Dan BK adalah profesi yang memberikan pencegahan dalam arti kata bukan mengobati apalagi menyembuhkan sesuatu dan jika dikaitkan oleh tindak perilaku bullying itu berhubungan krisis mental.
Dalam Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang BK terhadap pendidikan dasar dan menengah, di dalam prinsip point ke 2 dijelaskan bahwa BK merupakan proses individuTetapi hal yang terjadi di lapangan adalah kebalikannya guru BK kebanyakan di beberapa daerah tidak diberikan akses jam masuk kelas sehingga dalam proses mencegah tindak perilaku yang cenderung bermasalah menjadi tidak terealisasikan secara optimal. Â jadi inilah bukti atau contoh dari kekeliruan tentang profesi guru BK yang sering terjadi dari berbagai kalangan. Jika dilihat dari fenomena yang ada guru BK sering dianggap sebagai polisi sekolah, ban serap atau pengganti guru mapel yang tidak masuk dan seringkali di kambing hitamkan ketika muncul perilaku-perilaku bermasalah pada siswa. Dan ini adalah persoalan yang memang sering kali dialami oleh profesi guru BK.asi atau pembentukan diri.
Nah jadi selain dari BK keluarga, lingkungan, serta pergaulan juga ikut berperan dalam membentuk kepribadian individu. Dan yang paling utama keluarga merupakan awal terbentuknya kepribadian seseorang anak apakah nantinya akan menjadi baik atau sebaliknya karena dengan
menerapkan 8 fungsi keluarga diharapkan individu itu menjadi pribadi yang kolektif dalam segala hal dan memiliki kepribadian yang baik.
Dari asumsi di atas dapat di analogikan bahwa babinsa yang sudah jelas backround pendidikannya tidak linear dan searah oleh profesi BK yang jelas-jelas tidak mengerti tentang prinsip-prinsi dan asas-asas yang diregulasikan di dalam profesi guru Bimbingan dan Konseling.
Dan berdasarkan pengamatan, kami menduga bahwa terdapat kesalahan persepsi yang disampaikan oleh pak Dede Yusuf selaku anggota Komisi X DPR RI. Jadi dengan ini selaku tenaga yang profesional khususnya profesi BK kita harus dapat menjadikan ini sebagai motifasi atau dorongan kedepannya supaya para guru BK dapat mengoptimalkan lagi kinerja kita selaku akademisi yang bergerak di bidang Bimbingan dan Konseling.
"Mari  sebagai seorang akademisi yang profesional, harus mengutamakan kasih sayang dalam mendidik peserta didik, karena mereka adalah tunas bangsa yang memiliki potensi dalam menentukan nasib bangsa ini kedepannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI