Mohon tunggu...
Frenda Yentin Madiana
Frenda Yentin Madiana Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Prodi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pasangan Sejenisku

12 Desember 2013   10:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:01 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

www.gasud.com

Kaum lesbian sekarang sudah tak malu lagi mengumbar perilaku dan status mereka di depan umum. Mereka bangga dengan status mereka kini, yang mana di sisi lain dilihat sebagai sebuah penyimpangan bagi masyarakat. Kaum yang dulu suka sembunyi-sembunyi dan menutupi semua penyimpangan yang dialaminya sekarang berubah menjadi kaum yang membangga-banggakan penyimpangannya dan tak lagi malu untuk mengajak sesama jenisnya untuk bergabung dan berhubungan dengannya. Kaum lesbian yang dikenal masyarakat sebagai bentuk menyimpang perilaku seks, di mana sesama perempuan saling merajut kasih sampai akhirnya mereka berhubungan intim. Perilaku kaum lesbian yang seperti ini di muka masyarakat adalah perilaku yang menyimpang dan sulit diterima dalam masyarakat dan agama. Karena pada hakekatnya manusia diciptakan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan bukannya sesama jenis, seperti yang dijelaskan dalam QS. An Nisa’ ayat satu, yang artinya :

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya: dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

Di sisi lain kaum ini juga sudah pernah ada dalam masa nabi Luth. Yang pada akhirnya kaum ini mendapat azhab yang pedih dari-Nya, yaitu berupa hujan batu.

Perilaku menyimpang ini biasanya disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor yang pertama, rasa trauma yang dialami mereka ketika kecil, ini biasanya disebabkan ketika mereka kecil mereka melihat perlakuan yang keras atau penganiayaan yang dilakukan ayah mereka kepada ibu mereka. Hal ini kemudian membuat timbulnya sterotip dipikiran mereka yang menganggap semua laki-laki itu kasar, jahat, tak berperasaan dan pikiran-pikiran jelek lainnya sehingga membuat mereka enggan menjalin hubungan dengan laki-laki. Tak hanya itu, faktor trauma masa kecil juga bisa terjadi ketika mereka mendapat perlakuan yang buruk diskriminasi dari laki-laki, perlakuan ini bisa dari ayah, saudara laki-laki maupun teman sebaya mereka yang laki-laki.

Faktor yang kedua, karena rasa trauma mendalam. Trauma ini biasa terjadi karena rasa kecewa dan dikhianati oleh pacar. Faktor ini sering menjadi alasan mengapa seorang cewek menjadu lesbi, ya apalagi kalau bukan karena dikhianati dan dikecewakan oleh sang pujaan hati. Yang mana sang pujaan hati tersebut sudah dirasa segalanya dalam hidupnya malah membalasnya dengan sebuah pengkhianatan. Hal ini juga dapat memunculkan sterotip terhadap kaum Adam, yang membuat kaum Hawa enggan menjalin hubungan dengannya dan memilih kaum Hawa lainnya yang dirasa lebih mengerti tentang perasaan mereka.

Faktor yang ketiga adalah faktor biologis yaitu gen. Kita tahu bahwasanya jika dalam kromosom seseorang kelebihan unsur X dan Y maka orang ini akan memperlihatkan perilaku yang menyimpang. Dan hal ini pula yang biasanya terjadi pada kaum lesbian yang dibawanya semenjak lahir.

Faktor keempat, faktor lingkungan pergaulan. Faktor ini juga bisa mendorong seseorang menjadi lesbi karena pada dasarnya perilaku menyimpang ini mudah sekali menular. Ketika seseorang berada dalam kaum lesbian dan melihat bahwasanya hubumgan yang ada diantara lesbian tersebut sebagai suatu hubungan yang harmonis dan menarik maka mereka akan berusaha mencoba-coba hal tersebut.

Kaum lesbian beranggapan bahwa perilaku mereka ini tidak mengganggu masyarakat, karena pada hakekatnya mereka hanya ingin kepuasan seksual mereka tersalurkan. Sebagai masyarakat tak seharusnya kita mengucilkan mereka, kita harus bersama-sama bekerjasama menyadarkan mereka dengan baik-baik dan halus bahwasanya perilaku mereka menyimpang dan tak sesuai dengan qodrat manusia, dan memberi pengertian kepada mereka bahwa semua laki-laki tidak seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun