Kondisi single parent dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak dalam berbagai cara. Karena anak  mengalami perubahan dalam rasa percaya diri, otonomi, dan kemampuan sosial. Mereka bisa menjadi lebih mandiri karena harus membantu orang tua mereka atau, sebaliknya, bisa mengalami ketergantungan emosional yang lebih tinggi. Peran orang tua tunggal dalam mendisiplinkan dan memberikan dukungan emosional juga berpengaruh besar pada perkembangan kepribadian anak.
Single parent dapat memberikan dukungan emosional yang efektif dengan cara terbuka berkomunikasi dengan anak mereka, menunjukkan empati dan perhatian, serta menjaga rutinitas yang konsisten. Selain itu, mencari dukungan eksternal dari keluarga besar, teman, dan profesional seperti konselor atau terapis juga sangat membantu. Single parent perlu memastikan anak merasa dicintai dan didukung meskipun dalam kondisi yang mungkin berbeda dari keluarga dua orang tua.
Single parent memiliki efek yang signifikan terhadap pertumbuhan kepribadian dan emosional anak. Kehilangan sosok seorang ayah sejak kecil lebih berpengaruh terhadap perkembangan anak dibandingkan dengan kehilangan sosok seorang ibu. Anak yang diasuh oleh single parent cenderung mengalami ketegangan dalam setiap perkembangannya dan memiliki potensi menjadi pendiam, pemarah, atau memiliki sifat lain yang tidak stabil.
Pola asuh orang tua single parent dapat berdampak negatif pada kondisi psikologis anak, memunculkan gangguan emosi pada anak. Ibu single parent memiliki peran ganda dalam membesarkan anak-anaknya, mencari nafkah seorang diri, menyekolahkan anaknya, dan mengurus rumah tangga secara sendiri. Kehilangan sosok seorang ibu sejak kecil lebih berpengaruh terhadap perkembangan anak, dan kasih sayang seorang ibu tidak dapat digantikan oleh pengasuh siapapun.
Peran single parent ibu dalam mengembangkan kemandirian anak sangat penting. Ibu single parent harus memiliki konsistensi dalam menjalankan peran ganda di sector domestik dan sector publik. Mereka harus dapat memberikan pengertian, lebih sabar, dan tegar dalam menghadapi masalah dalam keluarganya. Kekompeten orangtua tunggal dapat berpengaruh pada bagaimana orangtua mengasuh anaknya, dan keseimbangan peran domestik dan publik harus dicapai dengan usaha ekstra melalui proses kesabaran, ilmu, dan pendewasaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H