Mohon tunggu...
Free_Wily
Free_Wily Mohon Tunggu... Administrasi - Pria berumur 26 Tahun

Simplicity

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sebuah Ironi Bernama Reklamasi

30 November 2017   23:40 Diperbarui: 30 November 2017   23:44 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mongabay.co.id

Sesuatu Yang Berguna

"Reklamasi Teluk Jakarta", begitulah kira kira tulisan yang menjadi  headlinesberita pada suatu media elektronik terkemuka di Indonesia. Headlines tersebut menjadi indeks berita yang sering dipilih oleh pembaca. Hal tersebut membuktikan bahwa topik reklamasi merupakan topik hangat yang sering dibicarakan oleh berbagai kalangan masyarakat. Perbedaan persepsi dan opini dari setiap masyarakat tentang reklamasi mulai muncul ke permukaan. Bahkan tidak jarang dipakai untuk obrolan politik atau sekedar candaan yang menggelitik.

Ungkapan "apalah arti sebuah nama" sangat penting untuk membahas mengenai reklamasi. Reklamasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah memperluas tanah atau memanfaatkan daerah yang semula tidak berguna. Jika ditinjau dari pengertian KBBI, jelaslah reklamasi memanfaatkan daerah yang sama sekali tidak berguna, kemudian menjadi berguna. 

Mirip dengan prinsip mendaur ulang barang yang sudah tidak bisa dipakai, lalu dipakai kembali. Barang daur ulang tersebut kemudian bisa dimanfaatkan kembali dengan harapan mendatangkan manfaat ekonomi. Begitupun dengan reklamasi, wilayah yang tidak berguna tersebut di 'daur ulang' dengan harapan bisa mendatangkan manfaat secara ekonomi.

Wilayah yang akan dijadikan reklamasi adalah teluk jakarta. Kawasan teluk Jakarta berada di sebelah utara Ibukota dan merupakan laut dangkal. Tiga belas anak sungai yang melewati Jakarta bermuara di teluk Jakarta. Secara administratif, kawasan teluk Jakarta berbatasan dengan Kabupaten Bekasi di sebelah timur dan Kabupaten Tangerang di sebelah barat. 

Berdasarkan data dan fakta yang telah dikumpulkan, teluk Jakarta merupakan kawasan perairan yang sangat tercemar. Berbagai penyebab dari pencemaran tersebut antara lain disebabkan oleh manusia yang mencemari laut secara langsung maupun dari hulu tiga belas anak sungai yang bermuara di Teluk Jakarta.

Memanfaatkan kembali suatu wilayah tidak lengkap jika tidak ditinjau dari kebijakan tata ruang. Rencana pembangunan proyek reklamasi di teluk Jakarta sudah dirancang sejak tahun 1995, pada era Presiden Soeharto. Pada tahun 2007, Jakarta mengalami bencana banjir besar pertama yang berasal dari laut. Permukaan tanah Jakarta terus menurun dengan rata-rata laju penurunan sebesar 7,5 cm hingga 17 cm di wilayah pesisir. Banjir tersebut menelan puluhan korban jiwa dengan kerugian mencapai milyaran rupiah.

Kebijakan, rencana dan program penataan kembali Kawasan Pantai Utara Jakarta yang telah digagas sejak tahun 1990 terus mengalami penyempurnaan. Konsep penataan kembali Pantai Utara (Pantura) Jakarta yang mencakup konsep reklamasi pulau dan konsep revitalisasi pantai lama yang dimuat di dalam Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Kawasan Pantura Jakarta, yang telah diakomodasi ke dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan 

Jabodetabekpunjur yang mengatur tata ruang makro Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang serta Kota Depok. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2008 telah mengakomodasi Konsep reklamasi pulau dan revitalisasi pantai utara Jakarta, zonasi perlindungan dan zonasi pemanfaatan Kawasan Pantura.

Jika dilihat ke zonasi tersebut dapat dipahami bahwa penataan kembali kawasan Pantura Jakarta diarahkan kewujud reklamasi pulau, dimana jarak antara garis pantai lama dengan pulau reklamasi 200 m. Kemudian, arahan tersebut dituangkan ke dalam Peraturan Daerah DKI Jakarta nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta 2030, yang memuat arahan rencana struktur tata ruang, sistem infrastruktur dan rencana pola ruang kawasan Pantura Jakarta yang terpisah dari daratan lama, yang pembangunannya melalui pendekatan reklamasi pulau.

Berbagai pengembang sudah menaruh harapan kepada tujuh belas pulau reklamasi. Keuntungan dari segi ekonomi hingga sosial menanti di depan mata pada saat reklamasi sudah selesai dibangun. Terbukanya lapangan pekerjaan, membuka kawasasan pariwisata, menghidupkan kembali transportasi air, hingga meningkatkan perekonomian pesisir adalah keuntungan yang bisa di dapat dari pembukaan pulau hasil Reklamasi. 

Sudah barang tentunya, jika teluk Jakarta yang tercemar itu di alih fungsikan menjadi sebuah wilayah dengan kegiatan perekonomian yang tinggi, akan menghasilkan suatu dampak positif bagi pembangunan karena akan mendatangkan pendapatan daerah. Akan tetapi, jika dilihat dari arti reklamasi menurut KBBI, apakah benar wilayah Teluk Jakarta sudah tidak berguna?

Suasana Harmonis

Ada sebuah pemandangan yang menarik pada Bulan November di sebuah kawasan dekat Teluk Jakarta. Berbagai burung air banyak melintasi kawasan tersebut. Burung -- burung air berbagai ukuran tersebut terlihat bertengger di sebuah water breaker (Pemecah ombak) sambil berjemur di bawah sinar matahari pagi. Ada pula sekelompok burung yang membentuk formasi terbang di langit perairan teluk Jakarta. 

Kemudian sekelompok nelayan terlihat duduk diatas kapalnya yang mengarungi perairan teluk Jakarta. Pada saat yang bersamaan, terlihat beberapa orang berkumpul di tembok pemecah ombak, ada yang berjongkok dan ada yang berdiri. Namun mereka sama sama memancing ikan. Keharmonisasian tersebut mungkin menjadi pemandangan yang biasa bagi masyarakat pesisir pantai.

Biota perairan di Teluk Jakarta akan terkena dampak dari reklamasi. Proses pembangunan pulau yang menggunakan alat sedot (Cutter Suction Dredger) akan mengakibatkan tingginya tingkat kekeruhan air laut. Berbagai jenis plankton (seperti  di film kartun spongebob)yang membutuhkan sinar matahari untuk sumber energi tidak bisa hidup karena sinar matahari sulit untuk masuk akibat tingginya tingkat kekeruhan air laut. 

Makluk hidup yang memakan plankton, khususnya ikan yang berada di sekitar teluk, akan menyingkir dan mencari habitat baru. Kemudian, nelayan akan sulit untuk mencari ikan. Warga pun kehilangan kesempatan untuk memancing.

Sumber : Doc. pribadi
Sumber : Doc. pribadi
Pada Bulan bulan tertentu, Teluk Jakarta merupakan kawasan yang menjadi jalur migrasi bagi berbagai jenis burung. Salah satu jenis burung tersebut adalah burung Cikalang (Fregata sp.). Burung endemik Kepulauan Christmas yang mungkin hanya bisa disaksikan di buku pelajaran Biologi tersebut ternyata menjadikan kawasan Teluk Jakarta sebagai jalur migrasinya. Burung Cikalang migrasi dari Autralia yang dingin menuju kawasan Timur yang hangat.

 Burung Cikalang memilih Teluk jakarta untuk beristirahat dan mencari ikan untuk dimakan. Jika reklamasi terus dilaksanakan, kehidupan burung endemik asal Australia ini akan terancam di Indonesia. Konflik dengan manusia diperkirakan akan terjadi. Burung Cikalang akan kehilangan tempat untuk beristirahat. Ikan yang menjadi makanan bagi Burung Cikalang berkurang dan Burung Cikalang kesulitan untuk mencari makan di Teluk Jakarta.

Gambaran tersebut merupakan sedikit dari banyak dampak yang akan timbul akibat dari reklamasi di Teluk Jakarta. Masih banyak kegunaan dari teluk Jakarta saat ini bagi kehidupan manusia, hewan, bahkan tumbuhan. Pro dan kontra memang selalu ada ketika sebuah kebijakan dikeluarkan. Pemerintah hendaknya mengkaji lagi nilai kegunaan dari Teluk Jakarta sehingga dapat dilihat apakah teluk Jakarta memang sangat perlu untuk dijadikan kawasan reklamasi atau tidak.

Penulis : Arief Budi, Yusuf Ilyasa, Elisa (Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun