Mohon tunggu...
Freema H. Widiasena
Freema H. Widiasena Mohon Tunggu... Buruh - Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Suka menyendiri dan suka bersama. Cuman nulis ngasal ngawur abal-abal. Jangan pernah percaya tulisan saya.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Belilah Makanan Setempat, Kurangi Jejak Karbon

30 Juni 2023   17:04 Diperbarui: 30 Juni 2023   17:06 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tak hendak mencari data berapa gram per km karbon yang dihasilkan dalam pengiriman sekantung keripik singkong produksi pabrik dari lintas provinsi. Namun secara gamblang bisa kita bayangkan berapa bedanya jika dibandingkan dengan kita membeli keripik singkong yang digoreng langsung oleh pedagang lokal dengan singkong hasil panenan petani setempat.

Enggak perlu kalkulator karbon (carbon calculator) untuk memahami komparasi di atas. Yang kita perlukan adalah kesadaran dan keterbukaan pikiran. Mengingat bahwa beli kudapan ke minimarket sebelah itu sudah seperti kewajaran di era sekarang ini. Kewajaran yang menyimpan duka sebenarnya, yakni duka jejak karbon yang pastinya banyak sekali jika diakumulasikan. Duka yang kita tutupi atas nama kemajuan industri dan penyerapan tenaga kerja. 

Hei, berapa sih total tenaga kerja yang terlibat dalam produksi dan pengiriman keripik singkong skala pabrikan besar/nasional dibanding tenaga kerja yang bisa tumbuh merata jika keripik singkong itu diproduksi lokal di tiap-tiap daerah? Jika pun jumlahnya sama misalnya, setidaknya ada keuntungan yang diperoleh dengan produksi yang bersifat lokal: berkurangnya problem urbanisasi.

Well, perkara kudapan ini juga memberikan gambaran tambahan tentang (besarnya) jejak karbon jika kita membeli sesuatu dari kejauahn sementara seharusnya kita bisa membelinya secara lokal.

***

Apakah yang kita semua bisa lakukan untuk mengurangi jejak karbon ini?

SEBAGAI PEMBELI/KONSUMEN

Ya sedapatnya belilah produk apapun yang dihasilkan/diproduksi lokal. 

Sebenarnya sudah lama ada kampanye buy local, support local, lestarikan makanan tradisional, dlsb. Namun kampanye nirlaba tersebut tentunya kalah telak dengan iklan komersial yang secara psikologis termata begitu persuasif dan agitatif. Menghanyutkan beragam kesadaran yang seharusnya kita jaga: kesadaran lingkungan, kesadaran pemerataan ekonomi lokal, kesadaraan kesegaran makanan dan keutuhan gizi, dlsb. dan kalah oleh impulsi ekstasional dari promosi makanan atau segala produk pabrikan.

Kita sebagai konsumen, yuk jaga kesadaran dalam benak: selalu belilah produk lokal, baik pangan maupun yang lainnya. 

Selain menjaga kesadaran tersebut, tularkan juga sebisa mungkin kepada khalayak luas sebisa mungkin dan sekuat tenaga. Misalnya kampanyekan kesadaran ini melalui media sosial, syiarkan dan dakwahkan kesadaran lokal ini ke orang-orang terdekat dan sekitar Anda, dan seterusnya. Apapun langkah yang bisa kit alakukan, lakukanlah.

UNTUK PEMERINTAH

Pemerintahlah yang paling berperan besar untuk menggerus emisi jejak karbon ini. Berkurangnya emisi dan jejak karbon, selain artinya bersihnya lingkungan, itu jug aberarti lebih luas sekali: pemerataan ekonomi, pengurangan beragam problematikan sosial - misalnya karena urbanisasi akibat industrialisasi tadi, dan terciptanya sosial di masyarakat - bahwa di semua sudut Indonesia memiliki kesempatan dan perkembangan yang seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun