Saya beberapa kali mengalami kondisi kayak begini:
Saya bermobil di jalanan yang relatif sepi namun relatif sempit/enggak terlalu lebar dan lumayan berdebu (di pinggir aspalnya), Ada motor di belakang saya.
Saya berjalan menepi biar motornya nyalip dan neggak terkena debu yang membuar karena tergaruk tapak ban. Namun si motor setia mengikuti saya.
Saya menurunkan kecepatan dengan harapan motor mendahului saya, eh dia juga malah ikutan menurunkan kecepatan.
Hingga akhirnya saya sein kiri, barulah si motor celingukan melihat depan yang sepi, dan sejurus kemudian mendahului saya.
***
Bukan sekali saja saya mengalami kejadian seperti ini.
Tebakan subyektif saya: itu motor latah berkendara di belakang saya, dan enggak terlalui hirau lagi sigap mengamati kondisi lalu-lintas jalanan.
Saya beranggapan, meskipun saya enggak sein kiri sebagai penanda dia aman mendahului, karena situasi dan medannya sangat memungkinkan bagi itu motor untuk menyalip, seharusnya itu motor bisa mendahului saya dengan bebas dan aman. Jika dia sigap dan senantiasa awas dengan situasi jalan dan kondii lalu-lintas.
Beda dengan truk yang kndisinya kasuistis. Saking besar badannya, truk akan memberikan tanda sein kiri saat dia aman didahului atau tanda sein kanan saat di enggak aman untuk didahului.
***