Otentifikasi via SMS begini memang penting untuk menjaga keamaan kita. Namun ternyata faktor yang terpenting adalah ada pada kesadaran kita sebagai manusia, bukan keamanan robotik/sistemik.Â
Apa enggak menjebak namanya jika pada saat kita sedang menunggu barang pesenan diproses/dikirim lantas ada yang mendadak telepon mengabarkan jika barang akan diproses/dikirim namun meminta kode OTP?
Alhamdulillah dalam kondisi setengah sadar, saya masih dituntun oleh malaikat-Nya untuk menggunakan sisi sadar saya untuk menyadari bahwa ini jebakan.
Sepertinya, modus penipuan terhadap masyarakat rasanya akan senantiasa berkembang sesuai jamannya. Jaga kesadaran dan nalar senantiasa.
Hati-hati liks!
***
Update.Â
Saya mencoba melakukan konfirmasi ke pihak pelapak melalui laman web resmi mereka. Mereka mengakui bahwa lapak mereka di salah satu lokapasar itu memang telah diretas sekian hari kemarin, namun akun mereka di lokapasar lain masih aman. Data percakapan konfirmasi ini saya simpan secara pribadi.
Dari penelusuran saya pribadi ke beragam artikel di laman internet, dua penyebab utama kenapa sebuah akun (akun, bukan sistem lokapasar secara keseluruhan) bisa kena retas adalah karena:
- Pengguna mengklik tautan palsu yang diberikan oleh oknum peretas yang mana tautan tersebut berisi program tindakan peretasan.
- Pengguna dengan tidak sadar memberikan kode otentifikasi kepada peretas. Pola ini lumayan banyak terjadi. Saya bayangkan mirip dengan apa yang hampir menimpa saya di tengah malam itu.
Saya diam membiarkan. Dia hola-halo sebentar, habis itu langsung ditutup. Dan enggak telpon lagi.
Saya cek di Truecaller, munculnya sudah dinamai seperti ini.