Mohon tunggu...
Tentang Seseorang
Tentang Seseorang Mohon Tunggu... lainnya -

seseorang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seorang Lelaki dan Kesetiaan

26 November 2011   02:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:11 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lelaki itu datang dengan setangkai mawar putih di tangannya, perlahan ia duduk di samping sang wanita,
''apa kabar sayang?''
-diam-
''hari ini ada banyak cerita yang ingin kubagi bersamamu, tadi waktu dikantor aku dimarahin bosku tanpa sebab, heu bete sekali, tapi mungkin itu nasibku sebagai pegawai rendah, tapi pas makan siang si bos mentraktir aku, mungkin itu tanda ia minta maaf padaku, hari ini pada akhirnya berujung manis sebab akhirnya bonusku cair juga''
-hening-
''sayang, ibuku menitipkan salam untukmu, ia kangen sekali denganmu, tadinya ia mau datang menjumpaimu tapi rematiknya kambuh jadi ia hanya bisa menitipkan rindunya padamu melaluiku''
-sunyi-
''sayang, aku kangen sama dirimu, kerinduan ini tak terbendung, apakah kau rindu juga padaku?''
-tak ada jawaban-
''baiklah sayang, aku harus pulang sekarang, esok aku akan menemuimu lagi''
lelaki itu tersenyum dan meletakkan setangkai mawar putih di pusara seorang wanita, istrinya yang sedang menantinya di surga sana, sekilas ia membayangkan wajah istrinya yang sedang tersenyum. ia harus cepat kembali sebab pangeran kecilnya sedang menunggu ia pulang dan ia harus membuat alasan kenapa bundanya tak pulang lagi hari ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun