Mohon tunggu...
Tentang Seseorang
Tentang Seseorang Mohon Tunggu... lainnya -

seseorang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kucing Hitam

22 November 2011   04:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:21 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku benci orang-orang yang percaya takhayul, mereka meniadakan eksistensi angka yang dianggap sial seperti 4 dan 13 padahal semua angka sama pentingnya. Tapi aku sangat membenci orang-orang yang berpikiran bahwa sebagian binatang adalah pembawa sial seperti kucing hitam, tapi kucing dengan warna yang lain mereka sayangi, benar-benar diskriminasi kebinatangan. Apakah mereka berpikir bahwa mereka pintar dengan menyakiti kucing hitam agar mereka bebas dari kesialan? menurutku mereka bodoh karena merekalah yang mestinya bertanggung jawab atas perbuatan mereka sendiri bukan menyalahkan kehadiran seekor binatang yang dianggap pembawa sial.
hari ini pun aku kesal dan marah pada seorang pria berjas safari saat memburu dan memukuli seekor kucing hitam dengan gagang sapu. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, yang bisa kulakukan hanya diam dan berlalu, dan disebuah sudut  di ujung jalan dengan sabar kujilati luka-luka di buluku yang hitam legam sambil berteriak ke arah langit ''meeooowww....!!!''

*freecs stern*k

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun