aku benci orang-orang yang percaya takhayul, mereka meniadakan eksistensi angka yang dianggap sial seperti 4 dan 13 padahal semua angka sama pentingnya. Tapi aku sangat membenci orang-orang yang berpikiran bahwa sebagian binatang adalah pembawa sial seperti kucing hitam, tapi kucing dengan warna yang lain mereka sayangi, benar-benar diskriminasi kebinatangan. Apakah mereka berpikir bahwa mereka pintar dengan menyakiti kucing hitam agar mereka bebas dari kesialan? menurutku mereka bodoh karena merekalah yang mestinya bertanggung jawab atas perbuatan mereka sendiri bukan menyalahkan kehadiran seekor binatang yang dianggap pembawa sial.
hari ini pun aku kesal dan marah pada seorang pria berjas safari saat memburu dan memukuli seekor kucing hitam dengan gagang sapu. Tapi aku tak bisa berbuat apa-apa, yang bisa kulakukan hanya diam dan berlalu, dan disebuah sudut  di ujung jalan dengan sabar kujilati luka-luka di buluku yang hitam legam sambil berteriak ke arah langit ''meeooowww....!!!''
*freecs stern*k
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H