Mohon tunggu...
Freebet
Freebet Mohon Tunggu... Guru - Owner

Aku Mencintai Menulis Lebih dari Apapun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehilangan Cinta Ibu

22 Desember 2023   23:27 Diperbarui: 23 Desember 2023   08:24 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Ramadhan tahun 2019 dan puasa seminggu ibu menderita sakit, tetapi belum mau di bawa ke rumah sakit, hanya berobat jalan saja dalam waktu seminggu ibu masih merasakan sakit dan akhirnya ibu meminta untuk dibawa berobat ke rumah sakit,kemudian dokter menyarankan untuk dirawat.Ibu sakit,siapa yang tidak sedih?Aku dan Widya pun tak dapat memungkiri hal itu.Hampir setiap shalat,aku selalu berdo'a kepada Allah,agar Ibu disembuhkan.sehingga dapat berkumpul lagi dengan keluarga.Bapaklah yang paling menderita melihat penyakit ibu,sejak ibu masuk rumah sakit,beliau selalu merenung.Widya dan aku selalu menghibur bapak,namun kuakui,sesungguhnya Bapak sangat sedih dengan sakitnya Ibu.Di pagi hari sekali,Bapak sudah menjenguk Ibu ke rumah sakit.Sebelum Bapak ke rumah sakit,aku dan Widya membuatkan ibu air hangat dan siapkan buah-buahan untuk dibawa ke rumah sakit.

Setelah lima hari di rumah sakit ibu sudah boleh kembali ke rumah namun kondisi ibu belum pulih dan ibu tidak bisa menjalankan puasa ramdhan,selama pulang dari rumah sakit ibu masih mengeluh sakit yang ibu derita,ibu tidak mau makan dan kalau pun mau makan hanya tiga ujung sendok saja,aku dan keluarga sangat sedih melihat ibu menderita sakit yang ibu rasakan.Baru beberapa hari di rumah ibu merasakan sesak untuk nafas kemudian aku dan keluarga membawa kembali ibu ke rumah sakit,Entah penyakit apa yang diderita ibu,berapa banyak biaya yang dikeluarkan bapak aku tak tahu.Biaya rumah sakit memang memakai BPJS tetapi untuk biaya ongkos,untuk buka puasa dan saur di rumah sakit cukup banyak terkuras.

Beberapa hari setelah kembali lagi ke rumah sakit,akhirnya sumber penyakit ibu ditemukan tim dokter yaitu hipertensi dan jantung,kedua itulah yang menyebabkan ibu sesak nafas sambil menahan sakitnya.selama di rawat ibu tidak terlalu kesakitan,tetapi kondisi ibu sangat lemah.Ibu sudah tidak mau makan sama sekali untuk minum saja sudah sedikit.Pada akhirnya dokter menyarankan ibu untuk makan dan minum melalui selang yang dimasukan melalui hidung.Walaupun sedang menjalani perawatan di rumah sakit ibu selalu memberikan pesan kepada anak-anaknya dan Bapak untuk mendoakan Ibu agar diberikan kesembuhan,selalu rukun dengan keluarga.

Namun seteleh sudah masuk dua hari di rumah sakit kondisi ibu semakin lemah dan ibu akhirnya masuk kedalam ruang ICU untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut tetapi saat di ruaang ICU ibu sudah tidak bisa apa-apa di ajak berbicara pun sudah tidak merespon,matanya juga sudah dimeremin saja.Kemudian pihak dokter membantu untuk memeriksa kondisi ibu yang seperti itu,dan akhirnya dokter mengatakan bahwa ibu telah tiada.Kami sekeluarga merasa terpukul sekali hati saat mendengar ibu telah tiada,tetapi harus menerima dengan ikhlas karena ini sudah takdir allah untuk memanggil ibu ke pangkuan Nya.Mudah-mudahan dengan ujian ini aku dan keluarga diberikan kesabaran dan keikhlasan untuk menerima takdir Nya.Semua akan kembali ke yang maha kuasa.

Pesan untuk ibu "terima kasih sudah melahirkan dan membesarkan aku bersama ketiga saudara kandungku,menyayangi cucu-cucu  yang sangat lucu.Tidak ada yang dapat membalas jasa kebaikan ibu tetapi aku berdoa agar Allah selalu memberi balasan yang berlimpah dengan kebaikan ibu selama di dunia.Aku dan keluarga selalu ingat ibu walaupun sudah tidak ada lagi di dunia ini

Cerpen ini mengingatkan jangan sia-siakan seorang ibu yang masih ada di dunia ini karena ketika seorang ibu sudah tiada penyeselan yang berkepanjangan dirasakan oleh anak-anaknya,jangan sampai membuat ibu kecewa dan sakit hati karena ibu adalah wanita yang sangat berharga di dunia untuk aku dan keluarga. Dibalik ujian harus kehilangan ibu insya allah akan mendapatkan hikmah yang baik untuk keluargaku.

Walaupun ibu telah tiada,aku dan keluarga tetap memiliki rasa cinta yang sangat besar kepada ibu karena ibu telah memperjuangkan hidup dan mati ketika saat mengandung dan melahirkan aku,setelah melahirkan aku sangat besar pengorbanan ibu untuk dapat menyusui dan membesarkan aku hingg sampai sekarang ini aku sudah menikah dan mempunyai buah hati yang sangat lucu. Terima kasih ibu,kau telah merawat aku dan keluarga ku dengan tulua dan ikhlas. Semoga semua kebaikan ibu di dunia dibalas oleh Allah SWT dengan pahala yang berlimpah dan diampunin segala dosanya selama di dunia. Kasih sayang ibu sepanjang masa tak akan terbalas dengan apapun.

jika terjadi kesalahan pemahaman bisa menghubungi freebet (nama samaran)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun