Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Komunikasi Antarbudaya, Kebebasan Berpikir tanpa Diskriminasi Doktrin

8 Juli 2024   15:15 Diperbarui: 8 Juli 2024   18:36 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi Antarbudaya akan mendekatkan kita pada pemahaman tentang pentingnya mencintai kebudayaan diri kita dan juga kebudayaan orang lain.

Di dalam buku Komunikasi Lintas Budaya, karya Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D sangat jelas ditekankan pentingnya implementasi nyata kebudayaan dari mana kita dilahirkan.

Karena tak dapat dibantah bahwa kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi dewasa ini telah memungkinkan manusia di berbagai penjuru dunia saling mengenal dan berhubungan dengan eratnya. Dalam waktu beberapa menit saja orang bisa berhubungan antarnegara via telepon. Dengan menggunakan pesawat jet, sekian jam kemudian mereka bisa pula bertemu muka. Bahkan tanpa bepergian ke luar negeri pun, kita orang Indonesia sering bertemu dengan orang berbeda budaya, baik dalam arti ras, suku, agama, jenis kelamin, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, atau sekadar usia yang berbeda, (Mulyana, Deddy. Komunikasi Lintas Budaya. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2019).

2. Pentingnya Memahami Implementasi dan Aktualisasi Pancasila

Tak dapat dipungkiri lagi, bahwasannya Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia, memiliki kedudukan yang sangat vital dalam kehidupan tatanan bermasyarakat.

Implementasi Pancasila tidak hanya sekadar rajutan kata. Namun, kita perlu menerapkannya dalam kehidupan kita sebagai bangsa yang kaya akan karakter, etnis dan budayanya.

Sementara, aktualisasi Pancasila mengharuskan kita untuk lebih memahami sekaligus menjalin komunikasi yang harmonis, saling menghargai, menjauhi diskriminasi dan cara hidup yang arahnya akan memicu disintegrasi.

3. Berteologi Dalam Cita Rasa Human Being

Artinya kita boleh saja menjalankan doktrin atau ajaran yang kita imani, tanpa harus melihat kepercayaan orang lain sebagai ancaman.

Karena sejatinya, kita semua adalah saudara setanah air, setumpah darah, sepemikiran, seperjuangan dan sama-sama tinggal dalam wilayah NKRI.

Untuk itu, kemanusian lebih penting daripada ajaran atau doktrin apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun