Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tanpa Batas, Edlink Permudah Interaksi antara Dosen dan Mahasiswa

21 November 2023   08:31 Diperbarui: 21 November 2023   08:40 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia pendidikan terus bertransformasi di era revolusi industri 4.0. Interaksi antara dosen dan mahasiswa pun tak menjadi halangan lagi dalam kondisi apapun. 

Sebagai mahasiswa PJJ Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Siber Asia, penulis dan rekan-rekan mahasiswa lainnya bisa mengikuti kuliah di mana pun.

Menariknya, dengan inovasi teknologi pendidikan Edlink, penulis tidak hanya mengikuti kegiatan perkuliahan saja.

Melainkan penulis juga membangun relasi dengan rekan-rekan mahasiswa PJJ Ilmu Komunikasi yang tersebar di pelosok nusantara dan mancanegara. Tanpa harus bertemu secara offline.

Ilustrasi mahasiswa pengguna aplikasi Edlink di Universitas Siber Asia. Sumber/foto: Zona Mahasiswa
Ilustrasi mahasiswa pengguna aplikasi Edlink di Universitas Siber Asia. Sumber/foto: Zona Mahasiswa

Dampak positif dari kemajuan teknologi pendidikan dewasa ini, juga membawa beberapa manfaat lainnya sebagai berikut:

Pertama: Work-Life Balance

Istilah 'work - life balance tidak terdengar indah dan menggoda di telinga pekerja.

Di mana, keseimbangan antara kerja dan diri sendiri juga berlaku dalam kehidupan penulis, terutama sebagai mahasiswa.

Dengan teknologi Edlink, penulis bisa kuliah di mana pun.

Selain itu, teknologi Edlink juga membantu penulis dalam mendapatkan pelbagai insight seputar kemajuan di bidang teknologi.

Kedua: Jejaringan antar Dosen dan Mahasiswa Makin Dipermudah

Sebagai mahasiswa PJJ Ilmu Komunikasi Universitas Siber Asia, penulis mendapatkan kemudahan dalam membangun komunikasi, termasuk menjalin relasi yang hangat bersama dengan dosen.

Senada dengan gaya komunikasi religuishing. Dalam bekerja, penulis kerap kali mengalami komunikasi yang hangat bersama atasan di tempat kerja.

Gaya komunikasi religuishing ini juga makin hidup dalam keseharian antara penulis dan dosen di dunia virtual.

Terutama bapak dan ibu dosen yang selalu memberikan kehangatan bagi penulis dan rekan-rekan dalam menikmati fasilitas perkualiahan online di mana pun.

Ketiga: Akses Materi Perkualihan Tanpa Batas

Revolusi pendidikan Edlink ini juga memudahkan penulis dalam menikmati fasilitas perkuliahan tanpa batas.

Sebagai pendekatan kontekstual, tahun 2017 ketika penulis masih kuliah di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Widya Sasana Malang, materi perkualihan pun full offline.

Katakan, sehari ataupun dua hari penulis tidak mengikuti perkualihan di kampus, maka sudah dapat dipastikan, penulis akan ketinggalan informasi dari dosen. Jika, penulis tidak berusaha untuk mencari atau bertanya kepada rekan-rekan mahasiswa.

Hal itu, kini berbanding terbalik, setelah penulis menggunakan Edlink.

Di mana, materi perkualihan dan juga video Zoom antara mahasiswa dan dosen tidak hilang begitu saja.

Melainkan semuanya terekam dalam aplikasi Edlink. Jadi, dalam keadaan apapun, penulis dapat mengaksesnya.

Meskipun begitu, fasilitas teknologi sesuper atau sekeren apapun pasti ada kendalanya, kan?

Berikut adalah beberapa kelemahan dari aplikasi Edlink:

Pertama: Batas Pengerjaan Quis dan Tugas 

Penulis mengakui, aplikasi Edlink juga memiliki kelemahan, terutama dalam mengerjakan quis dan tugas kuliah.

Segalanya memang sudah didesain sedemikian menarik dan tepat pada waktunya. 

Semenit dan sejam tanpa penulis memperhatikan batas pengerjaan quis dan tugas kuliah, maka segalanya menjadi bumerang.

Rutinitas harian penulis dan mahasiswa pengguna Edlink juga sangat beragam. Keberagaman tersebut, kadang memungkinkan penulis untuk lupa mengecek batas pengerjaan quis dan tugas.

Memang, ini adalah murni kesalahan penulis. Karena tidak fokus. Demikian pula dengan rekan mahasiswa lainnya.

Persoalan di atas, hanya bisa diselesaikan dengan jalan dialog antara mahasiswa dan dosen.

Kedua: Biaya Kuota Internet Sangat Besar

Tak dipungkiri lagi, di balik aplikasi super keren ini, ternyata biaya kuota internet yang harus dikeluarkan oleh penulis dan mahasiswa lainnya juga sangat besar.

Memang hukum antar pembeli dan penjual pun berlaku di sini.

Artinya, untuk mendapatkan barang tertentu, konsumen juga harus memberikan kompensasi, dalam hal ini pengeluaran untuk kebutuhan kuota internet.

Secara logika memang seharusnya tidak menjadi persoalan. Karena aplikasi apapun saat ini dan nanti, tanpa ketersediaan kuota internet. Maka tidak ada operasi, kan?

Namun, setiap mahasiswa juga memiliki keterbatasan finansial. Apalagi mahasiswa kelas karyawan.

Di mana, biaya pendidikan dan segala atribut ditanggung sendiri oleh mahasiswa tersebut.

Bukannya mereka (mahasiswa) tidak memiliki keluarga. Tapi, ini persoalan tanggung jawab moril sebagai anak yang harus menghidupi diri sendiri tanpa mengharapkan bantuan dari orang tua.

Karena semakin bertambahnya usia, pola pikir ketergantungan kepada orang tua, makin berkurang. Dalam hal ini, kalau sudah bekerja dan menghasilkan uang sendiri, mengapa harus meminta lagi kepada orang tua yang secara usia mereka seharusnya menikmati masa tua dengan tenang.

Barangkali pemikiran ini terlalu subjektif. Tapi, memang beginilah kisah hidup dari penulis dan juga rekan-rekan mahasiswa yang mengalami hal demikian.

Demikian ulasan singkat seputar pengalaman penulis sebagai mahasiswa pengguna aplikasi Edlink di Universitas Siber Asia.

Disclaimer: Tulisan ini tidak bermaksud untuk menyudutkan pihak manapun. Apalagi memprovokasi! Melainkan ini adalah hasil refleksi dari pengalaman penulis sendiri dalam  menggunakan aplikasi Edlink di dunia Kampus.

Instagram penulis @suni_fredy

Driver Lalamove | Content Creator Tafenpah

Mari berkenalan di portal www.tafenpah.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun