Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Kritik, Lirik dan Terjemahan Lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael, Pop Timor Dawan

7 November 2023   12:04 Diperbarui: 7 November 2023   12:08 1573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Spirit kreativitas Atoni Pah Meto atau suku Dawan Timor, dalam menghasilkan karya lagu, khususnya yang berkaitan dengan pop Dawan NTT, benar-benar bertahan lama, bahkan generasi saat ini dan nanti masih menikmatinya.

Salah satu lagu pop Dawan Timor NTT adalah 'Li An Moen Ana Atuk Bijael,' yang hingga kini masih menjadi ruang penyemangat bagi generasi Atoni Pah Meto/suku Dawan, entah di manapun mereka berada.

Entah mengapa, setiap kali penulis dan juga penikmat musik, terutama yang berasal dari Timor mendengarkan lagu 'Li An Moen Ana Atuk Bijael, dalam seketika rasa rindu akan kampung halaman, berontak-rontak dalam diri kami.

Bayangan akan keindahan padang sabana pulau Timor dengan sejuta kisah masa kecil kami, entah kisah itu menyenangkan ataupun tidak, semuanya menjadi semangat baru bagi kami dalam mencari tujuan hidup kami.

Kritik Sosial Kebudayaan dari Lirik Lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael

Secara umum, lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael ini mengisahkan seorang anak lelaki kecil yang kesehariannya menggembalakan hewan peliharaan, khususnya sapi di padang sabana pulau Timor manise. Lebih tepatnya, kita pernah mendengarkan lagu 'Si Gembala Sapi, kan? Jika pembaca pernah mendengarnya, ya kurang lebih makna dari lagu pop Dawan Timor tersebut pun sama persis.

Lebih jauhnya, lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael ini adalah bagian dari kritik sosial terhadap kebudayaan Atoni Pah Meto/etnis Dawan, terutama orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk pergi ke sekolah.

Kritik sosial kebudayaan ini pun tidak lagi ditujukan hanya pada anak-anak lelaki pulau Timor, tapi berlaku untuk anak perempuan juga.

Mengingat, secara historis atau sejarah, pada zaman dulu, setiap keluarga yang ada di suku Dawan Timor NTT memiliki banyak ternak.

Di mana, anggapan orang tua pada saat itu, ya bisa dikatakan masih primitif atau tidak mempunyai bayangan perkembangan dunia di waktu yang akan datang.

Mayoritas orang tua kala itu beranggapan, bahwasannya untuk apa anak-anaknya pergi ke sekolah, toh dengan rajin memelihara hewan ternaknya di padang sabana yang luas dan indah permai di tanah Timor tercinta, kehidupan mereka pun terjamin.

Namun, pada potretan selanjutnya, ada orang tua tertentu yang menginginkan anak-anaknya untuk mencari ilmu setinggi mungki di dunia pendidikan, tapi ada pro dan kontra dari sang anak sendiri.

Di sini, semacam ada dilema pemikiran. Ya, tidak bisa dipungkiri lagi, bahwasannya apa yang dulunya leluhur Atoni Pah Meto ajarkan kepada bapak dan mama, lalu diteruskan kepada generasi kelahiran tahun 70-90an, pandangan tersebut mutlak dibenarkan oleh setiap anak.

Jadi, kesalahannya tidak ada pada anak-anak, terutama mereka yang tidak mau mengenyam pendidikan formal, tapi kesalahan itu ada pada leluhur yang telah menanamkan alam bawah sadar anaknya untuk tetap menggembalakan sapi di padang sabana.

Perlu disadari bersama, bahwasannya penulis tidak serta merta melemparkan kesalahan atau cacat logika tersebut pada para leluhur, tapi ini sebagai bahan permenungan bersama untuk kemajuan generasi etnis Dawan Timor di era revolusi industri 4.0 dan jelang revolusi industri 5.0 atau era society.

Oleh karena itu, sangatlah tepat kita melihat dan merenungkan bersama, pepatah klasik dari Bung Karno, yakni: JASMERAH yang berarti Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.

Dari sejarah kesalahan para leluhur, kita semua belajar untuk terus bertumbuh dan berkembang menuju kesejahteraan bersama di tengah perederan abad 21.

Lirik Lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael

Nah, pada poin berikut, kita juga akan melihat bersama, lirik lagu 'Li An Moen Ana Atuk Bijael.'

Kolai mau ma lai loel tunu, tuek met ana nok penseka, amonet......... bijaem ben liat

Li an moen an esan, fit sa tuek e

Nu neo amoent te na tuk bijael

Ait ka naskol fa toan

In hum ne leke-leke

Aone makatu lu'ma

Nuib na'ep huma beba

E....toan

Bijaele na tau nan amonet

M'nah te naheun ba lopo

Oel Ana ka' naskol

Oel ana natuk bijael

Oel ana naha loel tu'nu

Oel ana nek ba ha penseka

Nen ne'no

Muskol, mu meo

Mu oetan ho au ma

He tahin, ta meo

Mat ma taen, he nat nait tob Indonesia

To'o ahinet, to'o amasat, Ma to'o amatanis

Intro...

Li an moen an esan, fit sa tuek e

Nu neo amoent te na tuk bijael

Ait ka naskol fa toan

In hum ne leke-leke

Aone makatu lu'ma

Nuib na'ep huma beba

E....toan

Bijaele na tau nan amonet

M'nah te naheun ba lopo

Oel Ana ka' naskol

Oel ana natuk bijael

Oel ana naha loel tu'nu

Oel ana nek ba ha penseka

Nen ne'no

Muskol, mu meo

Mu oetan ho au ma

He tahin, ta meo

Mat ma taen, he nat nait tob Indonesia

To'o ahinet, to'o amasat, Ma to'o amatanis

Terjemahan dari Lirik Lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael

Berikut adalah Terjemahan penulis dari lirik lagu Li An Moen Ana Atuk Bijael ke dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut:

Bocah lelaki itu hanya menjinjing atau membawa botolnya 

Menuju ke padang sabana untuk menggembalakan sekawanan sapi

Ia tidak sekolah

Wajahnya sangat kotor

Badannya berbintik-bintik, persis dengan penyakit kusta

Tulang rusuknya seperti dahan lontar

Kasihan...

Ia dan keluarganya memiliki sapi dalam jumlah yang banyak dan hampir memenuhi padang sabana

Persediaan makan juga sangat banyak di Lopo (Rumah tradisional suku Dawan Timor NTT)

Adik kecil itu tidak sekolah

Adik itu hanya sebagai gembala sapi

Ia hanya makan ubi jalar

Adik itu hanya makan jagung goreng

Setiap hari

Seandainya ia sekolah, ia pasti bersih

Karena ia akan merawat badannya

Menjadi pintar dan bersih

Sehat dan kuat, juga menjadi pemuda Indonesia

Pemuda sekaligus warga yang cerdas, pintar, berwibawa dan kuat

Demikian terjemahan lirik lagu 'Li An Moen Ana Atuk Bijael' ke dalam bahasa Indonesia. Kiranya tulisan ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Instagram Penulis: @suni_fredy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun