Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pilpres 2024, Generasi Milenial Mendobrak Dominasi Kultus Politik

6 November 2023   04:23 Diperbarui: 6 November 2023   06:34 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apresiasi ini seharusnya membuat kita bangga, dong. Bukan sebaliknya, memanfaatkannya untuk mengkultuskan pribadi tertentu, yang notabene adalah manusia biasa seperti diri kita sendiri.

Siapa saja sosok yang selama ini tampil sebagai tokoh protagonis dalam dunia perpolitikan tanah air?

Untuk menjawab pertanyaan ini, saya kembalikan pada hasil pengamatan pembaca. Karena pembaca lebih memahami peta perjalanan politik demokrasi tanah air hingga detik ini.

Kedua: Politikus senior tidak memberikan ruang pada generasi milenial.

Sadar ataupun tidak, alam bawah sadar kita sudah terpengaruh dengan sistem pemerintahan pra sejarah, dan puncaknya pada pendudukan koloni.

Di mana, pemimpin itu harus berusia, katakan 40 tahun ke atas. Ketimbangan yang berkepala 3 ke bawah.

Bukannya kita tidak menghargai sejarah. Tapi, kita juga harus mengupgrade diri sesuai dengan perkembangan zaman.

Ketiga: Politikus senior dianggap tahu segalanya, karena pengalaman, ketimbangan generasi muda

Memang secara matematis, perkara pengalaman politikus senior tidak bisa dibantah lagi oleh siapa pun.

Namun, terkadang ada politikus tertentu yang jumawa dengan segala kenyamanan dan kepopulerannya.

Makanya, ketika ada tawaran sosok pemimpin muda, itu pun dilihat sebagai ancaman oleh politikus senjor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun