Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Every Story Matters, Kompasiana dalam Lensa Perkembangan dan Tantangan Media Massa, Menurut Ahli Komunikasi McQuail

2 November 2023   18:11 Diperbarui: 2 November 2023   18:13 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap Cerita Penting (Every Story Matters)! Demikian tagline Kompasiana, terlebih dalam ruang penyemangat para kreator konten (Kompasianer) 2023.

Menilik pada pendapat McQuail (1987), ahli atau pakar Komunikasi, khususnya poin 'Klasifikasi dan Isi Media Massa,' dikatakan bahwasannya, isi media sebagai bukti komunikatornya, serta bukti masyarakat dan budayanya dari suatu sistem komunikasi massa (Sumber ringkasan materi kuliah Komunikasi Media Massa, Universitas Siber Asia).

Relavan dari pendapat McQuail ini, sesuai dengan pertemuan penulis bersama dengan rekan-rekan Kompasianer beserta Founder, COO Kompasiana, dan adminnya dalam acara syukuran 15 tahun Kompasiana yang berlangsung di O2 Corner Co-Working Space, Area Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta, Sabtu (28/10/2023), ada banyak hal menarik terjadi di sana.

Kompasianer milenial dan gen Z. Sumber foto: Kompasiana
Kompasianer milenial dan gen Z. Sumber foto: Kompasiana

Salah satunya adalah pembahasan yang menyangkut dengan perkembangan dan tantangan media massa, khususnya media elektronik di revolusi industri 4.0 dalam menghadapi era society (revolusi industri 5.0).

Selain sajian seputar penambahan new user Kompasiana, pertumbuhan konten digital, termasuk konten yang melanggar dan layak untuk dikonsumsi audiens/pembaca, ragam event, kerja sama dengan brand-brand ternama, Kompasiana Goes to Campus, K-Rewards/penghargaan jasa Kompasiana kepada Kompasianer, infinite/konten yang dikemas lalu dipublikasikan ke berbagai media arus utama KGM, pemberdayaan kreator milenial dan lain sebagainya.

Hipotesa atau kesimpulan sementara dari penulis adalah Kompasiana (pimpinan dan admin) selaku komunikator menyampaikan budaya dan sistem komunikasinya kepada komunikan (penerima pesan) dalam hal ini Kompasianer yang ikut merayakan syukuran 15 tahun Kompasiana.

Every Story Matters, Kompasianer dan Jajaran Pimpinan Kompasiana dalam syukuran 15 tahun Kompasiana. Sumber foto: Kompasiana
Every Story Matters, Kompasianer dan Jajaran Pimpinan Kompasiana dalam syukuran 15 tahun Kompasiana. Sumber foto: Kompasiana

Masih berkaitan dengan relevansi pendapat McQuail, terutama menyangkut isi media massa dalam lensa perkembangan Kompasiana di tahun 2024 dan seterusnya.

Secara umum, McQuail juga mengatakan isi media massa terdiri dari 3 kelompok besar,di antaranya:

1. Berita (News)

2. Opini (Views)

3. Iklan (Advertising)

Dari ketiga kelompok isi media massa ini, sebagai penulis, Kompasiana termasuk dalam kelompok Opini (Views).

Ya, memang itulah kenyataannya. Sebagai platform blog, mayoritas konten dari Kompasianer adalah opini.

Makanya, ketika kita melihat logo Kompasiana, ada tagline 'Beyond Blogging.'

Hipotesa kedua dari penulis adalah Kompasiana yang mengusung semangat beyond blogging berusaha sedemikian menarik, inspiratif, dan tentunya berlandaskan pada semangat humanistik mengajak semua orang untuk menyampaikan ceritanya dalam bentuk apapun di sini.

Karena setiap cerita penting (Every Story Matters).

Pentingnya kisah hidup kita, entah itu seputar hal remeh temeh tentang kegalauan, kegagalan, pengembangan diri (self improvment), dan lain sebagainya perlu diceritakan kepada dunia.

Tujuan dari cerita kita ini semata-mata bukan hanya untuk mencari personal branding saja. Lebih jauhnya adalah memaknai setiap kisah hidup dalam cita rasa kearifan lokal budaya nusantara, dan rasa cinta yang besar terhadap anugerah kehidupan, selama kita bersafari di bumi nusantara.

Itulah sepercikan semangat di balik perkembangan media massa yang kita manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk berbagi cerita kehidupan yang dikemas dengan penulisan opini di Kompasiana.

Lantas, bagaimana menghadapi tantangan media massa di era society (revolusi industri 5.o)?

Sesuai dengan sambutan dari Chief Operating Officer/COO Kompasana, Nurulloh dalam syukuran 15 tahun Kompasiana dikatakan saat ini, hampir setiap pengelola media massa mengalami tantangan, akibat ekspansi media sosial.

"Jangan sangka, perubahan algoritma google berubah setiap 3 hari, seminggu, sebulan, dan setahun. Tapi, algoritma google berubah setiap detik," ujarnya di hadapan Kompasianer.

Untuk itu, sebagai solusi dari tantangan media massa ini, seluruh stakeholder Kompasiana bekerja sama dengan Kompasianer dalam memajukan platform kebangaan para Blogger ini.

Caranya adalah nantinya tim dari Kompasiana akan menyediakan berbagai saluran media sosial dan membuka peluang bagi para Kompasianer untuk berkarya sesuai dengan passionnya. Tapi tetap bermuara pada server utama yakni; Kompasiana.

Demikian ulasan singkat dari penulis. Salam Komunikasi dan salam hangat rekan pembaca sekalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun