Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kemampuan Berjejaringan Lintas Profesi sebagai Kunci Survival Perantau

9 Mei 2023   09:27 Diperbarui: 9 Mei 2023   09:32 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai perantau, tentu saja kita semua pasti memahami dinamika kehidupan di kota metropolitan. 

Alih-alih ingin memperbaiki ekonomi keluarga, justru kita terjebak dengan situasi tak kunjung mendapatkan pekerjaan dll.

Problematika itu hanya bisa diselesaikan dengan soft skill yang kita miliki. Salah satunya adalah kemampuan berkomunikasi.

Lebih spesifiknya, kemampuan dalam membangun relasi, entah dengan siapa pun. Karena semakin mengenal latar belakang perantau, di situlah kita memiliki peluang untuk mendapatkan pekerjaan.

Manfaat yang lebih menggembirakan adalah dengan memiliki jaringan persahabatan yang luas, informasi yang kita butuhkan dalam mencari pekerjaan pun, serasa lebih muda. Daripada kita menutup diri.

Selain itu, rasa nyaman atau survival pun akan tumbuh, seiring dengan chemestry yang kita ciptakan bersama jaringan atau komunitas di mana kita bertumbuh dan berkembang.

Sebagai pendekatan kontekstual, sejak memilih untuk tinggal di kota Jakarta pada tahun 2019, awalnya saya merasakan kesulitan dalam hal mendapatkan pekerjaan.

Dalam kondisi tersebut, sebenarnya saya merasa putus asa. Keinginan untuk kembali ke kampung halaman pun semakin mengejar kehidupan harianku di Jakarta.

Namun, secercah kehidupan datang, ketika saya berani meninggalkan zona nyaman saya. 

Di mana, saya berani membaur dan berkenalan dengan siapa pun. Dari perkenalan tersebut, informasi seputar dunia pekerjaan pun semakin beragam. Tergantung saya memilih yang mana.

Demikian pula, perlahan saya mulai survival dengan dinamika kehidupan kota metropolitan Jakarta, yang menurut sebagian orang mengatakan Jakarta lebih sadis daripada ibu tiri.

Namun, bagi saya Jakarta adalah kota di mana saya diterpa dengan beragam problematika hidup.

Potongan-potongan problematika itu lah yang perlahan membentuk diriku untuk terus berjuang dalam menggapai impianku.

Transformasi yang saya alami ini, ikut membentuk karakter diriku untuk terus membangun jaringan persahabatan dengan siapa pun.

Karena saya pun yakin, bahwasannya kesuksesan itu selalu datang pada mereka yang tak pernah menolak menyerah.

Nah, sebagai bahan pertimbangan untuk teman-teman yang ingin mencari suaka/oase di Ibukota RI ini, hal yang perlu diperhatikan adalah pentingnya keberanian dalam membuka diri terhadap kebudayaan lain.

Karena dari sana, kita akan diperkaya dengan ilmu-ilmu praktis, dalam hal ini pengalaman nyata dalam berkomunikasi.

Selain kita pun dilatih untuk terus mengupgrade diri, percaya diri, dan kemampuan dalam memecahkan masalah (problem solving).

Inilah secuil pengalamanku selama kurang lebih 5 tahun tinggal di kota Jakarta.

Disclaimer: Tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui pembaca. Namun, tulisan ini sebagai sharing pengalaman.

Salam hangat

Instagram:@suni_fredy

Youtube: Tafenpah Group

TikTok  : Tafenpah Group

www.Tafenpah.com

www.Pahtimor.com

www.HitzTafenpah.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun