Setiap orang memiliki cara untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya.
Namun, persolan tersebut, kadang bisa diselesaikan, sebaliknya ada yang tidak bisa dipecahkan permasalahannya.
Dalam kondisi ini, apakah kita membutuhkan waktu tersendiri untuk bertanya tentang apa yang sedang kita alami?
Bagi saya, siapa pun diri kita, mengambil waktu sejenak untuk berefleksi adalah solusi yang tepat.
Akan tetapi, saya juga menyadari bahwasannya tidak semua masalah yang kita hadapi, mestinya kita menyelesaikannya sendiri.
Tetapi, kita butuh kehadiran orang lain. Orang lain dalam hal ini adalah diri kita yang lain, yakni Tuhan yang kita imani.
Tentu saja, ini bukan pembelajaran Teologi di ruang-ruang akademisi.
Namun, ini tentang pengalaman hidup yang penulis alami sendiri, terlebih menjalin komunikasi bersama diri sendiri melalui jalan refleksi.
Saya mengenal refleksi sejak masuk Seminari di kota Malang, Jawa Timur.
Awalnya memang saya mengalami kendala untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Lantaran, background kehidupan saya yang jauh dari kata 'Refleksi.'
Mengingat kehidupan saya itu selalu bebas (Free). Namun, pengalaman harian bersama Imam -Imam Katolik di lingkungan Seminari (tempat pembinaan calon Imam Katolik) ikut mempengaruhi saya.
Terutama dalam memaknai perjalanan kehidupanku melalui jalan refleksi.
Apa itu refleksi? Bagi saya refleksi adalah proses pendekatan diri kita kepada alam, diri sendiri maupun kepada Tuhan yang kita imani dalam kepercayaan kita masing-masing.
Manfaat Refleksi
Manfaat terbesar yang saya dapatkan dari kegiatan berefleksi adalah bisa menerima diri apa adanya.
*Saya juga menemukan ketenangan batin setiap kali duduk dan memejamkan mata, sembari mensyukuri segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan harianku
*Memahami apa yang kita butuhkan dalam kehidupan kita
*Berdamai dengan masa lalu, termasuk mereka yang telah menghianati kita, meremehkan kita, memusuhi kita, dan berbagai peristiwa yang tidak menyenangkan dalam bingkai hidup kita
*Menjadi lebih percaya diri
*Menemukan bakat
Jadi, kesimpulannya, refleksi diri itu sangat penting. Karena bagaimana pun juga, kita butuh kecukupan dan ketenangan dalam menjalani banalitas harian yang terkadang sulit kita pahami.