Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Gedung Baru Amore Prime School sebagai Simbol Kebudayaan

25 September 2022   03:26 Diperbarui: 25 September 2022   06:32 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam konteks ini adalah perjuangan super-ekstra dari ke-4 Founder/pendiri, yakni: Ibu Tjhin Yasinta Suryanto, SH, Pontersina Dacosta, Bapak Benedictus, dan Yohanes Boyke Agus Wahyuwibowo.

Sejarah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam diri setiap orang.

Orang tua murid sedang mengikuti pemaparan materi dari tenaga pengajar Amore Prime School | Foto: Dokumen APS
Orang tua murid sedang mengikuti pemaparan materi dari tenaga pengajar Amore Prime School | Foto: Dokumen APS

Untuk itu, tidak berlebihan, bila Penulis memaknai perjuangan dari ke-4 founder di atas dalam spirit; 'Sense of Being (rasa keberadaan), Sense of Belonging (rasa memiliki), Sense of Love (rasa mencintai), dan Sense of History (rasa sejarah).'

Dari ke-4 sense tersebut, rasa sejarah (sense of History) adalah salah satu hal yang saat ini sedang dikerjakan oleh seluruh stakeholder internal Amore Prime School.

Tujuannya ada pengabadian sejarah bangunan Amore Prime School dalam mendidik generasi bangsa yang bukan hanya pandai dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Melainkan, mereka juga memiliki sense of human (rasa kemanusiaan) di mana nantinya mereka berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun