Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Konsep D'BON sebagai Solusi Pembinaan Atlet Daerah Secara Profesional

14 September 2022   00:37 Diperbarui: 14 September 2022   01:11 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemain Timnas Putri Indonesia | @IdnTimes

Salam sports sobat Kompasianer. Indikasi ketidakadilan sejumlah provinsi yang kerap menggunakan jasa pemain dari luar daerah, demi mengejar gelar juara domestik, membuat Kemenpora Zainudin Amali naik pitam.

Bagaimana tidak, setiap mendekati perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON), entah sadar atau pun tidak, ada tendesi atau kecenderungan dari provinsi tertentu yang berambisi untuk mendatangkan pemain profesional dari daerah lain, guna memuluskan langkah mereka, dalam meraih gelar jawara.

Fakta ini dipertegas oleh Kementerian Pemuda dan Olaharga (Kemenpora) RI, Zainudin Amali, yakni; STOP MENGGUNAKAN JASA PEMAIN BAYARAN DARI LUAR DAERAH!"

Lebih lanjut, politikus senior partai Golkar ini mengimbau kepada KONI provinsi untuk lebih profesional dalam mengembangkan talenta-talenta lokal.

Menanggapi permintaan Amali, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat, Marciano Norman bertekad untuk lebih serius dan profesional dalam mendukung pembinaan talenta-talenta lokal dengan berpijak pada spirit "D'BON.'

Apa itu D'BON? D'BON adalah singkatan dari 'Desain Besar Olahraga Nasional.'

Dukung Kebijakan D'BON, KONI Pusat Serius Kembangkan Talenta Lokal

Ilustrasi pemain Timnas Putri Indonesia | @IdnTimes
Ilustrasi pemain Timnas Putri Indonesia | @IdnTimes

Kebijakan Kemenpora dalam tagar 'D'BON mendorong pengurus KONI pusat untuk lebih serius dalam memberdayakan talenta-talenta muda yang belum dikelola secara maksimal oleh KONI daerah, dalam hal ini KONI Provinsi.

"Kita semua menjadi bagian dari pemangku kepentingan di bidang olahraga, khususnya pembinaan olahraga prestasi harus merujuk.pada Desain Besar Olahraga Nasional (D'BON) yang telah ditentukan sebagai kebijakan pemerintah untuk meningkatkan prestasi olahraga, timpalnya dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) yang berlangsung di Golden Ballroom Hotel Sultan, Senayan, Jakarta pada Senin (12/9/2022), seperti yang dilihat Penulis melalui laman @Kemenpora.

Amali juga meminta setiap daerah untuk mengajukan diri menjadi tuan rumah PON.

@Antaranews
@Antaranews

Namun, bagi provinsi yang berniat untuk menawarkan diri menjadi tuan rumah pun harus memenuhi persyaratan-persyaratan dalam menyukseskan event empat tahunan tersebut.

Persyaratan itu mencakup ketersediaan sarana dan prasarana pendukung olahraga, selain kenyamanana dan akses yang lebih mudah.

"Untuk menjadi tuan rumah PON, itu tidak hanya bermodalkan keinginan, namun harus memenuhi standar-standar yang telah ditentukan dalam setiap penyelenggaran PON" imbuhnya.

Lantas, bagaimana dengan kebijakan D'BON dalam pelaksanaannya di setiap provinsi?

Sobat pembaca silakan terus kawal kebijakan KONI di daerah dengan reportase seputar pembinaan atlet.

@BolaOkezone
@BolaOkezone

Karena suara Anda merupakan bagian dari demokarasi, terutama kejayaan olahraga domestik, nasional maupun internasional.

Salam olahraga | Blog Pribadi; www.tafenpah.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun