Apa yang kita temukan? Tentu saja sebagai perantau, ketika kita mencari, maka kita akan menemukan apa yang membuat kita merasa bahagia di tanah rantau.
Meskipun dalam etika nikomachea Filsuf Plato mengatakan, pencarian tertinggi dan terakhir dari manusia adalah kebahagiaan.'
Kebahagiaan memang secara realita, sangat sulit untuk kita temukan. Namun, kebahagiaan itu bersifat sementara. Dalam kesementaraan tersebut, kita pun dimonitoring oleh kekuatan supnatural atau  dalam bidang spiritual disebut 'roh' atau sesuatu yang menggerakkan kita, tanpa kita menyadarinya.
saya pun menyakini bahwasannya, setiap dari kita pasti memiliki daya 'metafisika' ini. Metafisika atau kekuatan yang melampaui batas nalar kita.
Diskursus atau pemikiran ini pun bisa dielaborasikan oleh setiap orang dalam memaknai semangat perjalanan. Karena dalam perjalanan, kita pun sedang mencari kebahagiaan.
Ketika kita menemukan kebahagiaan, kita merasa senang. Begitu pun, lingkungan kita juga ikut menikmati ritme kebahagiaan tersebut.
Kumpulan dari kebahagiaan itu pun tidak pernah terlepas dari semangat berpegang pada prinsip atau pun dasar kehidupan dari mana kita berasal.
Sebagai orang Dawan (orang yang mendiami wilayah kering dan tandus pulau Timor), saya pun selalu ingat pesan filosofi di atas. Tujuannya tak lain adalah sebagai regenerasi pemikiran. Saya juga menyakini, bahwasannya setiap budaya memiliki pemikiran yang semakna dengan filosofi kami dari pulau Timor.
Pemaknaan yang lebih intim dari 'mnao't mite, mamit lof mupene' bagi saya ini merupakan regenerasi pemikiran yang perlu dan wajib diestafetkan dari setiap generasi, guna menjaga ekosistem kebudayaan yang berkesinambungan.
Kesinambungan Filosofi Etnis Dawan dan Relevansi bagi Kehidupan Perantau, Khususnya Pelajar
Sebagai pelajar, kita tidak mesti berdiam saja dengan ilmu yang kita dapatkan. Karena ilmu pengetahuan itu terus berkembang. Setiap zaman ada tantangannya. Begitu pun, setiap pemikiran ada pro dan kontranya. Inilah keunikan dialektika dalam kehidupan manusia.
Berdialektika atau berdialog dengan perubahan zaman itu sangat penting bagi setiap orang. Karena bagaimana pun juga, kita harus memiliki daya dialogis. Karena dalam dialog, kita akan menemukan cara pandang baru, melatih nalar kritis, serta melihat dan menafsir setiap perubahan dalam lensa kebudayaan setempat.