Setiap orang memiliki potensi untuk menciptakan karya. Tetapi, kreativitas saja tidak cukup, jika tidak didukung dengan jaringan internet yang baik. Namun, bersama Telkom Indonesia, kreativitas dan literasi pun berkembang di perbatasan RI dan Timor Leste.
Sebagai Konten Kreator dari batas negeri (RI - Timor Leste), saya pun kerap mengalami kesulitan. Karena jaringan internet di perbatasan negeri tidak mendukung.
Dalam keadaan tersebut, tentu saja, terkadang saya tidak bekerja seharian. Realitas ini, mungkin saja tidak pernah dialami oleh rekan-rekan yang berada di kota.
Namun, bagaimana pun juga, saya harus mencari cara untuk keluar dari permasalahan tersebut.
Salah satu jalan terbaik yang biasanya saya lakukan adalah menggunakan Telkom Indonesia. Alasan saya dan rekan-rekan di perbatasan menggunakan Telkom Indonesia adalah; kemudahan dalam berselancar di dunia maya, dalam menciptakan karya bagi literasi Indonesia.
Manfaat lain dari jaringan Telkom Indonesia adalah; untuk menghindari gempuran jaringan dari Timor Leste. Maklum saja, kampung saya berbatasan langsung dengan distrik Oekusi (Timor Leste).
IndiHome dan Kebahagiaan Generasi Batas Negeri
Sumber gambar: EffionCreatorSchool
![Sumber gambar: EffionCreatorSchool](https://assets.kompasiana.com/items/album/2022/07/01/17-headline-62bebf35725d2432cc2f0dd4.jpg?t=o&v=770)
Kebahagiaan terbesar saya sebagai Konten Kreator dari tapal batas adalah; meskipun di daerah kami jaringan internetnya belum sebagus di kota-kota besar, tetapi kami memiliki semangat yang besar untuk belajar dan berkarya.
Elaborasi dari kegiatan belajar dan berkarya, termanivestasi dalam kesadaran masyarakat untuk membaca dan menulis. Hal ini pun senada dengan pemikiran dari filsuf Martin Heidegger terkait 'ada dan waktu.'
Jika segala sesuatu hadir dan didapatkan secara dengan mudah melalui jaringan internet, mengapa saya dan rekan-rekan masih kesulitan untuk berkarya?