Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menilik Pertemuan Timnas Indonesia dan Yordania dalam Lensa Sejarah

11 Juni 2022   08:25 Diperbarui: 11 Juni 2022   08:54 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Indonesia bakal menjalani ujian berat bersama Yordania di pertemuan kedua grup A, Kualifikasi Piala Asia 2023. Sejarah telah menorehkan, sejak 2004 silam, pasukan Garuda Muda selalu takluk di bawah timnas Yordania. Namun, juru taktik Shin Tae-Yong yakin, anak asuhnya akan memetik kemenangan demi berlaga di Piala Asia 2023.

Indonesia dan Yordania sama-sama mengincar kemenangan di pertemuan kedua kualifikasi Piala Asia 2023. Pertemuan kedua kesebelasan, bakal tersaji di stadion Jaber Al-Ahmad Internasional, Kuwait, Minggu (12/6/2022), pukul 02.15 WIB atau pukul 03.15 WITA.

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, di laga perdana Grup A, timnas Indonesia dan Yordania sama-sama memetik kemenangan dari tim lawan.

Baca Juga: Bali United dan Bidadari Tak Bersayap Menjelang Piala Presiden 2022

Meski sama-sama meraih 3 poin dari tim lawan, namun timnas Indonesia harus berpuas berada di posisi kedua klasemen sementara. Karena pasukan Garuda Muda kalah tabung gol dari Yordania.

Coretan Kelam Timnas Indonesia dengan Timnas Yordania

Pemain timnas Indonesia.iNews
Pemain timnas Indonesia.iNews
Sejauh ini, timnas Yordania berada di atas angin. Lantaran, mereka telah memiliki catatan sejarah yang apik. Karena sejak 2004 silam, tim besutan Adnan Hamad selalu menaklukkan anak asuh STY.

12 Februari 2004, kertas sejarah Indonesia dinodai oleh kekalahan 1-2 dari Yordania. Catatan kelam itu pun berlanjut pada 28 Agustus 2011. Di mana, Garuda Muda kalah tipis dalam uji coba atau FIFA Matchday dengan agregat 0-1.

Kekalahan timnas pun berlanjut dan cukup menggemparkan suporter tanah air, lantaran Yordania berhasil memenangkan laga  dengan skor telat 5-0 pada 31 Januari 2013.

Kekalahan dalam laga uji coba itu pun ditentang banyak pihak. Lantara, materi pemain timnas pun tak kalah jauh dari pasukan Yordania. Sejak saat itu, sepakbola Indonesia berada dalam siklus antara 'HIDUP dan MATI.'

Banyak netizen yang mengekang pemain, pelatih, terlebih PSSI. Pil pahit pun kembali dialami timnas pada 11 Juni 2019. Karena dalam duel tersebut, timnas kalah 1-4 dari Yordania.

Sejarah kelam Sebagai Motivasi Kebangkitan Timnas Menuju Kemenangan

Sejarah kelam itu sudah berlalu. Coach Shin Yae-Yong mengimbau asuh tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Karena timnas Indonesia dari segi permainan sudah sangat apik.

Catatan itu pun diperlihatkan timnas, kala bersua Kuwait di laga perdana Kualifikasi Piala Asia 2023. Begitu pun, STY kembali menegaskan kepada anak asuhnya untuk tetap tenang dalam meladeni pasukan Yordania.

Meskipun di atas kertas, tim besutan Adnan Hamad begitu superior. Namun, timnas Indonesia jangan terpengaruh dengan catatan tersebut. karena setiap fase pada ada catatan manis dan juga momen yang kurang menyenangkan.

Ya, begitulah dinamika sepakbola. Alasan STY mengatakan hal demikian, karena pasukan Garuda Muda sejauh ini mayoritas adalah pemain muda.

Tentu saja sisi emosional mereka pun belum begitu teruji. Untuk itu, STY selalu berusaha untuk menenangkan anak asuhnya dengan cara demikian.

Dukungan ini pun seharusnya datang dari suporter tanah air beserta stakeholder atau pemangku kepentingan di republik ini. Karena laga timnas Indonesia dan Yordania ini adalah pertarungan harga diri, dan pertarungan identitas bangsa di kancah internasional.

Kemenangan timnas menjadi kebanggan bersama kita. Begitu pun, kekalahan timnas adalah kesedihan kita. Namun, bagaimana pun juga, roda terus berputar. Pasukan Garuda Muda harus terus bergerak menuju kemenangan di laga kedua kualifikasi grup A Piala Asia 2023.

Sejarah itu biarkan menjadi patokan atau kompas bagi timnas Indonesia untuk membangkitkan motivasi kemenangan demi kejayaan industri sepakbola tanah air.

Salam olahraga | Instagram @Suni_Frederikus | Email: Freddysuny18@gmail.com | Blog Pribadi www.tafenpah.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun