Konfederasi Sepak Bola Asia atau 'Asian Football Confederation (AFC), resmi merilis jadwal kualifikasi Piala Asia U20. Indonesia tergabung di Grup F bersama musuh bebuyutannya, Vietnam, Hong Kong, dan Timor Leste.
Baca Juga:Â Lupakan SEA Games 2021, Timnas Indonesia U19, Adu Taktik di Turnamen "Toulon Cup 2022"
Pertemuan timnas Indonesia dan Vietnam di semua level usia selalu membawa dramatisasi. Tensi tinggi, perang suporter selalu tersaji, kala Garuda Muda bertemu The Golden Star.
Rivalitas kedua kesebelasan selalu menjadi momen yang paling menarik untuk dikupas oleh pengamat sepakbola tanah air. Suporter tanah air pun akan kembali menemui dua fase, yakni; kegembiraan dan kesediahan di balik layar kaca TV.
Kesedihan
Menilik pertemuan timnas Indonesia dan Vietnam dalam beberapa dekade ini, tentunya pasukan Garuda Muda selalu takluk di bawah pasukan 'The Golden Star (Julukan Timnas Vietnam).Â
Meskipun representasi atau perwakilan sepakbola Indonesia dan Vietnam, bisa dikatakan sebagai kekuatan Asia Tenggara. Namun, tak bisa dimungkiri, bahwasannya keduanya, kini bagaikan langit dan bumi.
Vietnam sebagai simbol langit. Karena mereka selalu meraih gelar juara, terutama pasukan Park Hang-Seo (PHS) baru saja meraih trofi Piala SEA Games 2021.
Sementara, Indonesia di bawah besutan Shin Tae-Yong (STY) hanya mampu meraih medali Perunggu.
Jika kita bergeser lagi di babak Semifinal SEA Games 2021, Vietnam lah yang menggoreskan luka batin. Kesedihan pun tak bisa sirna, lenyap, hilang dari raut wajah pemain dan suporter tanah air. Karena gegara ambisi 'negeri naga biru,' timnas Indonesia tidak bisa merasakan atmosfer panggung final SEA Games 2021.
Kegembiraan
Di balik kesedihan timnas Indonesia kala bersua Vietnam, ada sisi positif yang bisa diambil pemain muda, yakni kesempatan emas untuk mengadopsi semangat juara.
Mengingat pemain timnas Vietnam selalu berambisi untuk menjadi 'nomor satu' dalam bisnis sepakbola Asia Tenggara. Semangat positif itulah yang masih belum 'on fire' dalam diri pemain timnas.
Pernyataan ini pun diperkuat dengan 'statment' STY. "Sepakbola Indonesia minim prestasi. Itu berpengaruh dalam mental juara yang dimiliki para penggawa Timnas. Bahkan Piala AFF sekelas Asia Tenggara saja, Timnas belum meraih gelar kampium hingga saat ini" ujar STY, seperti yang dilihat penulis,melalui laman instagram @timnasindonesiainfo, Selasa (25/5/2022).
Keresahan terbesar STY ini pun akan benar-benar menjadi hantu, bagi industri sepakbola Indonesia di Piala Dunia U20. Karena Indonesia menjadi tuan rumah.
Solusi
STY mengatakan sepkabola Indonesia akan berkembang, jika PSSI memperbaiki liga domestik. Selain, menyediakan fasilitas Training Centre, dan pembinaan sepakbola sejak usia dini.
Terlepas dari pikiran konstruktif STY di atas, fokus utama timnas U19 adalah memberikan permainan terbaik di turnamen Toulon Cup 2022 Prancis.Â
Karena sebagian pemain dari skuad Timnas Indonesia U19 akan menjadi kekuatan utama di timnas U20.
Salam olahraga |Follow Instagram @Suni_Frederikus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H