Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Arani Aslama: Autisme Juga Butuh Pengakuan di Tengah Masyarakat!

5 April 2022   11:37 Diperbarui: 5 April 2022   11:55 778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arani Aslama dalam keterangan Pers di Hari Peduli Autisme Sedunia, channel Youtube Lazada. Tangkapan Layar

Setiap orang tidak pernah memilih untuk dilahirkan dari rahim mana pun. Begitu pun, setiap orang juga tidak memilih untuk dilahirkan secara berkekurangan fisik. Karena kelahiran adalah misteri dan anugerah dari Sang Pencita. Demikian potretan kaum Autisme yang sampai saat ini masih mengalami kesulitan untuk diterima di tengah kehidupan masyarakat.

Apa itu autisme? Dilansir dari Alodokter autisme adalah anak yang mengalami kekurangan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sosial.

kehidupan sosial yang sangat kompleks ini juga memiliki dramatisasi dan skenarionya yang terkadang mendatangkan kebahagiaan dan kesediahan. Semua itu berjalan sesuai dengan siklus waktu.

Menarik apa yang dikatakan oleh Arani Aslama, yakni mengenal komunitas autisme adalah sesuatu yang memberikan pandagan baru bagi saya tentang arti kehidupan.

Baca Juga: Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat: Karya Sang Mesias Pater Fritz Meko Mendekatkan Pembaca dengan Sang Pencipta

General Manager Kreaby ini juga mengatakan ia semakin penasaran dengan cara hidup autisme. "Setelah saya telusuri, ternyata mereka memiliki energi yang luar biasa baik dan ramah. Walaupun, dengan gaya berkomunikasi dan berbicara mereka sendiri" ujarnya

Ia juga mengatakan ketika kita melihat orang lain sibuk dengan hanphonenya, kita bilang hiks autis banget. Nah, pada waktu orang menyebutkan hal itu, menurut Arani, orang tidak sadar. Karena kata itu sangat kompleks.

Berdasarkan riset yang dikemukakan oleh Kreaby di Hari Kesadaran Autisme Sedunia yang jatuh pada tanggal 2 April 2022, 

individu dengan autisme di Indonesia diperkirakan sebanyak 2,4 juta orang 2021.

Kreaby Dukung Pertumbuhan Komunitas Autisme Indonesia

Komunitas Kreaby atau komunitas yang menyediakan ruang  kreatif bagi seniman dengan gangguan spektrum autisme (GSA). Komunitas Kreaby di bawah kepemimpinan Arani Aslama semakin berkembang. Bahkan marketpalce Lazada pun kepincut dengan kinerja dari generasi autisme yang berkarya tanpa batas dalam menciptakan produk yang bernilai tinggi dan memuaskan pelanggan di mana pun.

Namun, tak bisa dimungkiri bahwasannya, komunitas autisme juga kerap kali dihina bahkan ada oknum-oknum tertentu yang menolak kehadiran mereka.

"Walaupun mereka (autisme) tidak mengucapkannya, bukan berarti mereka tidak merasakan dampak dari bully" ujar Arani Aslama

Pejuang feminisme milenial ini juga mengatakan salah satu misi kita yang perlu diperjuangkan adalah memberitahukan pemahaman autisme kepada dunia. Sehingga autisme itu tidak dianggap remeh, dikucilkan dalam kehidupan sosial. Karena mereka juga memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja, bersekolah, bergaul, dan berbagai aktivitas yang umumnya dilakukan individu normal.

Respon positif pun datang dari Lazada. Di mana marketplace raksasa Indonesia ini berani membangun jejaringan dengan Kreaby dalam memberdayakan sumber daya manusia autisme ke arah yang lebih baik.

"Kolaborasi Lazada dengan Kreaby menjadi bentuk upaya Lazada untuk meningkatkan kesadaran serta memberdayakan beragam komunitas dengan menciptakan ekosistem Lazada yang inklusif dan merangkul keberagaman. Kami percaya, setiap orang, termasuk mereka dengan gangguan spektrum autisme, berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih potensi dan mimpinya. Kreasi para seniman luar biasa di Kreaby dengan desain visual kreatif di armada logistik kami memberikan kanvas baru dengan mobilitas tinggi untuk memperkenalkan bagi karya-karya luar biasa mereka" ujar   Philippe Auberger, Chief Logistics Officer, Lazada Indonesia.

Lantas, bagaimana dengan reaksi dari autisme yang berada di komunitas Kreaby?


" Saya bekerja dengan senang dan tersenyum" ujar Joey salah satu autisme yang dibimbing oleh Kreaby. Sementara, Jeremy dengan nada bicara yang ngap-ngap sambil menunjuk salah satu pot bunga dan mengatakan bunga itu melambangkan budaya yang indah. 

Harapan dari kreaby adalah autisme itu mendapatkan kesempatan yang sama di dalam masyarakat untuk mereka bisa berkarya, lalu karya mereka diapresiasi, dan pada akhirnya lebih banyak kolaborasi antar komunitas, tidak hanya di Kreaby, tetapi komunitas lainnya.

Sumber;  Siaran Pers dan Youtube Lazada dengan judul "Kolaborasi Ladaza X Kreaby di Hari Peduli Autisme dunia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun