"Karya sastra Sang Mesias Pater Fritz Meko, SVD mampu membuka tabir atau misteri masa lalu dan mendekatkan pembaca dengan Sang Pencipta"ujar Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam acara Bedah Buku dan Launching antologi puisi religi Sang Mesias yang berlangsung di aula Hotel Cahaya Bapa, Naikoten,Kupang, Sabtu (2/4/2022).
Intelektual sekaligus orang nomor satu Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur ini bangga dengan pemikiran "out of the box" dari rohaniwan Katolik Pater Fritz Meko, SVD.
Saya berterima kasih kepada Pater Frietz Meko, SVD yang telah membuka wawasan kita untuk berpikir alkitabiah dan injili, dan ini adalah suatu paradigma atau pandangan baru bagi kita untuk memahami injil melalui antologi puisi religi Sang Mesias.
"Memahami Sang Mesias melalui puisi itu adalah salah satu cara bagi kita untuk belajar memaknai setiap peristiwa pada zaman lampu dan menghubungkannya dengan zaman sekarang serta mengaplikasikan pemaham tersebut dalam karya pelayanan kita sebagai kaum intelektual yang beriman dan takut akan Tuhan" pungkas Viktor
Politikus senior Nusa Tenggara Timur sekaligus mantan Anggota DPR RI Fraksi Nasdem periode 2014-2018 silam ini juga menekankan masyarakat Indonesia, khususnya NTT untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan yang cukup, banyak membaca karya sastra, komtemplasi, memiliki pengalaman yang cukup dan meningkatkan rasa ingin tahu akan ilmu pengetahuan sebagai seorang pewarta atau pembawa berita dalam bidang apa pun.
Dalam kesempatan tersebut, Pater Fritz Meko juga menuturkan dirinya adalah komposer lagu.
"Saya sebenarnya adalah komposer lagu. Racikan-racikan dari saya dipadukan dengan rasa, cinta, dan kasih sebagai seorang gembala umat Kristiani" ujarnya.
Pemimpin Redaksi (Pemred) Majalah Keluarga Kana sekaligus Alumni Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero juga membagikan gaya khas pewartaannya, yakni ia menulis buku, menulis di media sosial (Facebook), menulis puisi, merekor lagu dan mengupload di Youtube.
Pater Fritz Meko juga mengatakan untuk menghasilkan karya sastra yang baik, Sastrawan tidak hanya cerdas, tetapi seorang Sastrawan juga harus memiliki spirit atau semangat refleksif atas setiap peristiwa kehidupan yang dialaminya dalam kehidupan bersama dirinya, lingkungannya, keadaan sosialnya, Tuhan-nya, alam semetanya, dan keadaan bangsanya sendiri.
VBL juga menyebut Pater Fritz Meko (FM) sebagai Sastrawan yang unik, visioner, dan konseptual. Apa itu manusia atau Sastrawan konseptual dalam ilmu Antropologi? Manusia yang membuat karya-karya yang selalu dikenang, dilihat, dan diikutin. Karena itu dia hidup sepanjang masa, dia akan mati secara raga, tetapi konsep berpikirnya tidak akan mati.