Jujur, penulis merasa sedih dan prihatin ketika berada di lapangan. Apalagi SDK Haumeni adalah gerbang atau pintu pertama penulis mengenal apa itu pendidikan? Apa itu masa depan? Apa itu cita-cita? Apa itu mimpi? Dan berbagai hal yang ada dalam kehidupan sosial masyarakat, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Mengenal SDK Haumeni lebih Dekat
SDK Haumeni didirikan oleh Pastor Anton Frey, Svd asal Swiss pada tahun 1952. Namun, SDK Haumeni sesuai dengan SK Operasionalnya sudah ada sejak tanggal 1 Januari 1910.
Perjalanan SDK Haumeni dalam mendidik, mengayomi dan membentuk karakter generasi perbatasan negeri sudah tidak diragukan lagi. Karena hingga saat ini, SDK Haumeni sudah meluluskan ribuan generasi anak bangsa yang berkarya dan bekerja di berbagai sektor kehidupan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Saat ini, jumlah guru yang mengajar di SDK Haumeni berjumlah 9 orang dengan jumlah siswa sebanyak 98 orang. Kalkulasinya seperti berikut: Siswa perempuan berjumlah 41 orang, dan siswa laki-laki berjumlah 57 orang.
Harapan Tenaga Pendidik SDK Haumeni kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Tenaga pendidik di SDK Haumeni sangat mengharapkan Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara untuk bisa merealisasikan janji-janji manisnya beberapa tahun silam.
Selain itu, mereka juga mengharapkan adanya tanggapan serius dari Pemerintah Pusat, khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Nadiem Makarim untuk lebih memperhatikan fasilitan dan kesejahteraan guru-guru di SDK Haumeni dan sekolah-sekolah di perbatasan negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H