Rusia perlahan tapi pasti menerima hukuman dari beberapa media sosial yang menolak untuk menghentikan pengecekan fakta dan pelabelan konten dari organisasi berita milik negara.
Hukuman itu setimpal dengan invasi militer ke Ukraina. Hari ini, Rusia memblokir twitter, karena masalah penyensoran berita yang tak digubris oleh Twitter. Saat ini, Regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor menuduh Facebook melanggar "hak dan kebebasan warga negara Rusia."
Baca Juga:Â Apakah Setiap Permasalahan Harus Diselesaikan Melalui Perang?
Bahkan Rusia memberikan ultimatum keras kepada Facebook, jika Perusahaan Meta (Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp) itu tidak mengindahkan permintaan mereka. Maka, mereka akan memblokir Facebook
Namun, Facebook tak menggubris ultimatum tersebut. Justru, Facebook enjoy saja. Toh, pengguna Facebook di internasional masih sangat tinggi.
Mengapa Rusia ngotot meminta Facebook untuk menerapkan penyensoran berita?
Dilansir dari British Broadcasting Corporation, Rusia menilai video dan gambar terkait invasi militernya ke Ukraina viral di media sosial.
Namun, tidak jelas apa arti pembatasan Facebook jika diterapkan.
Respon Meta
Sir Nick Clegg, wakil presiden urusan global di Meta, mengatakan pihak berwenang Rusia "memerintahkan kami untuk menghentikan pemeriksaan fakta independen dan memberi label" pada konten outlet."Kami menolak," ujarnya kepada Britis Broadcasting Corporation, seperti yang dilihat oleh penulis, Sabtu (26/2/2022).
Lebih lanjut, Nick menjelaskan bahwa dia ingin orang Rusia terus menggunakan platform Meta.