Pro dan kontra terkait naturalisasi antara PSSI, Komite Eksekutif (Exco), Shin Tae-Yong, dan suporter akhirnya menemui titik terang, setelah Menpora Zainudin Amali memberi lampu hijau kepada dua pemain keturunan yakni Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Berita ini menjadi kabar baik bagi pencinta sepak bola tanah air. Namun, menjadi bencana bagi Exco dan keberadaan striker lokal di timnas Indonesia.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam dua laga uji coba internasional Timnas Indonesia vs Timor Leste sehari yang lalu, striker lokal yang dipercayakan oleh STY belum mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Salah satunya adalah striker dan penyerang sayap asal klub kebanggaan Aremania, Dedik Setiawan masih belum menjawab kepercayaan dari coach STY.
Lain cerita dengan Terens Puhirin yang kemarin malam bisa memecahkan gol ke gawang Timor Leste.
Namun, bagaimana pun, Menpora dalam beberapa hari ke depan akan bertemu dengan Sekjen PSSI (Yunus Nusi), Direktur Teknik (Indra Sjafri) dan STY untuk membicarakan keseriusan naturalisasi dari kedua pemain incaran STY.
Naturalisasi Bukan Hanya Sebagai Pajangan
Menpora Zainudin menegaskan bahwa pihaknya akan benar-benar selektif terkait naturalisasi pemain. Karena fakta telah membuktikan bahwa kebanyakan pemain naturalisasi pemain kurang memberikan performa terbaik, ketika sudah bersegaram Timnas Indonesia.
Pemain naturalisasi juga harus membuktikan kualitas permainannya. Jangan sampai mereka kalah bersaing dengan pemain-pemain muda lokal yang sekarang bermunculan di berbagai penjuru tanah air, sejak dari  kepemimpinan Indra Sjafri hingga STY.
"Dia yang kami naturalisasikan  bisa bermain lama membela Timnas Indonesai, jangan kemudian setelah dinaturalisasi dia tidak bisa membela Timnas  Indonesai," tutur Politikus berusia 59 tahun ini kepada @timnasindonesiainfo, Senin (31/1).
STY harus Membuktikan Kualitas Pemain Naturalisasi Kepada Komite Eksekutif PSSI
Hawa panas pun masih terasa antara STY dan Haruna Soemitro terkait naturalisasi pemain keturunan.