Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Dari Jendela Imlek untuk JNE dan Pemulihan Ekonomi Nasional

31 Januari 2022   14:55 Diperbarui: 31 Januari 2022   14:58 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap orang selalu mengharapkan keberuntungan di tahun 2022. Karena sejak Pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan cara kerja digital. Tidak menutup kemungkinan besar, ada perusahaan yang terpaksa harus gulung tikar, termasuk Perusahaan Rintisan (Startup).

Sementara, ribuan masyarakat yang terus berjuang untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan serba keterbatasan finansial. Akibat dari Pemutusan Kerja (PHK), pengangguran makin meningkat, sulitnya mendapatkan pekerjaan, dan berpotensi pada penyakit psikologi seputar stres, depresi, kekacauan pikiran, relasi anak dan orang tua yang mulai renggang, apalagi kehidupan rumah tangga setiap pasangan.

Baca Juga: Paket Komplit JNE dan Sepak Bola demi Perekonomian Nasional

Dalam kondisi itu, PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) terus bekerja di balik terik matahari, polusi udara, kemacetan kota-kota metropolitan tanah air, demi menyusuri jalanan terjal, berlumpur, akses jalan yang tidak mendukung, keluar hutan masuk hutan untuk mengantarkann paket kepada pelanggan di penjuru tanah air.

Kontribusi JNE sangat terasa bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM). Berbekal filosofi atau makna 'Semangat Berbagi dan Semangat Melayani,' seluruh pimpinan JNE dan anggotanya bekerja keras untuk memulihkan ekonomi nasional.

JNE dan Kebangkitan Ekonomi Start Up

EkonomiBisnis
EkonomiBisnis

Peran JNE begitu besar bagi perusahan-perusahan rintisan tanah air. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa model kerja hibrida yang diterapakn oleh sebagian besar perusahaan di tanah air, baik yang berbasis pemerintah maupun swasta kurang lebih mengikuti gaya kerja hibrida.

Apa itu hibrida? Hibrida adalah salah satu model atau gaya kerja di zaman revolusi industri 4.0, terutama sejak Pandemi global. Di mana setiap karaywan pemerintah maupun swasta bisa bekerja dari rumah dan sesekali di kantor.

Namun lain cerita dengan JNE. Karena peran JNE sangat vital atau penting bagi kelangsungan hidup masyarat Indonesia.

JNE telah memanjakan setiap pelaku usaha di negara ini. Karena hanya berbekal modal ponsel pintar, dalam hitungan hari, barang pesanan sudah tiba di rumah kita berkat kerja keras JNE.

JNE sebagai penopang sekaligus mitra pemerintah Indonesia dalam menstabilkan ekonomi nasional.

Sebagai mitra pemerintah, peran JNE sangat dibutuhkan oleh setiap orang, apalagi dalam waktu dekat ini, Indonesai akan menyelenggarakan even tahunan internasional yakni Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

Slogan G20 dari pemerintah Indonesia adalah 'Recover Together, Recover Stronger' atau ' Pulih bersama dan Pulih Menjadi lebih Kuat.'

JNE Sebagai Penopang Feminisme

@Jne_id
@Jne_id

Jika kita melihat dari kaca mata yang berbeda, peran JNE itu juga tidak terlepas dari perhatian yang begitu besar bagi feminisme Indonesia.

Di mana, JNE dalam bidang pemasaran atau komunikasi pemasaran juga melibatkan perempuan yang tercantum dalam semangat fashion.

Dunia fashion perempuan Indonesia didukung penuh oleh JNE dalam hal ini mengantarkan paket fashion kepada pelanggan perempuan di penjuru tanah air.

Ketika perempuan menerima paket fashion yang telah mereka pesan dari penjual, mereka akan merasa senang dan bahagia. Dengan begitu, semangat 'Egaliter (Kesetaraan), Fraternite (Persaudaraan), dan Liberte (Kebebasan)  adalah bagian dari cara kerja JNE di era digital.

Dukungan moral ini menjadi nilai plus dari sudut feminisme kepada JNE yang telah menjadi mitra setianya.

Berangkat dari komunikasi lisan tersebut, muncullah komunikasi interpersonal yang lebih intim sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan (human interest).

JNE Sebagai Komunikasi Organisasi yang Efektif

EkonomiBisnis
EkonomiBisnis

Sebagai mitra UMKM dan Pemerintah, JNE dengan semangat berbagi dan melayani mampu menjalankan komunikasi organisasi yang efektif dalam menyampaikan pesan kepada komunikan (penerima pesan).

Sebagai contoh nyata, beberapa hari yang lalu, saya mendatangi salahs atu JNE di Kapuk untuk mengirimkan paket kepada keluarga yang berada di pulau Timor, NTT.

Sementara admin JNE memproses pengiriman saya, saya pun mencoba untuk bersosialisasi dengannya. Dari sana saya mendapatkan masukan seputar pentingnya pola komunikasi yang searah atau dua arah antara pelanggan dan penyedia jasa.

JNE bersama karyawan/karyawatinya mampu menjaga komunikasi yang elegan dan santun kepada pelanggannya. Dari sini, saya melihat dan merasakan bahwa salah satu komunikasi organisasi perusahaan yang efektif sejauh ini adalah JNE.

JNE Sebagai Kado Keberuntungan di Imlek

BantenNews
BantenNews

Besok adalah perayaan tahun baru bagi saudara-saudari kita dari negeri Tiongkok. JNE dan semua mitra ekternalnya mengharapkan keberuntungan dalam segala hal. Terutama dalam meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan.

Karena kerja sama yang saling menguntungkan akan membawa kebahagiaan lahir dan batin bagi kita semua di negeri ini, khususnya kebangkitan ekonomi nasional kita yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Akhirnya, mari berbagi keberuntungan bersama orang-orang tercinta di bawah semangat JNE 'Berbagi dan Melayani' untuk pemulihan ekonomi nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun