Lagi dan lagi PSSI semakin ditekan dari pihak internasional. Namun, tekanan kali ini datang dari Panitia penyelenggara Turnamen Toulon Cup.
Apa itu Turnamen Toulon Cup? Turnamen ini adalah ajang internasional yang diikutin oleh hampir seluruh negara di dunia. Turnamen ini pun sudah pernah melahirkan nama-nama besar sepak bola dunia yakni: Zinedine Zidane, Javier Mascherano, Alan Shearer, Rui Costa, Thierry Henry, dan Juan Riquelme.
Baca Juga: Wow! 5.570 Suporter Siap Mendukung Timnas Indonesia
Di turnamen ini pun nama besar Egy Maulana Vikri dari timnas Indonesia muncul dan kini memperkuat klub FK Senika (Polandia) bersama Witan Sulaeman.
Mengapa di Media Sosial heboh dengan PSSI yang dianggap tidak merespon panitia Toulon Cup?
Tekanan dari berbagai pihak internal dan eksternal membuat Direktur Teknik PSSI sekaligus mantan pelatih Timnas, Indra Sjafri mulai angkat bicara kepada publik.
"PSSI masih pikir-pikir karena padatnya agenda Pelatih Shin Tae-yong (STY) tahun ini bersama Timnas Indonesia," ujar Indra melalui cuitan @timnasindonesiainfo, Rabu (26/1/2022).
Baca Juga: Selangkah Lagi PSSI Meng-ghosting STY
Lebih lanjut, sosok yang berjasa dalam membawa pemain-pemain Indonesia bagian Timur ini pun, menegaskan bahwa, tahun ini coach STY punya agenda padat sekali. Dari senior, AFF U-23, AFF U-19, SEA Games, Asian Games, dan AFF Senior lagi. Nanti kita akan didiskusikan lebih lanjut.
Di mana sajakah turnamen Toulon Cup diselenggarakan?
Yang pasti, turnamen ini selalu berpusat di negeri romantis, Prancis. Karena keindahan Menara Eiffel mampu membangkitkan hasrat bertarung bagi setiap pemain, khususnya yang berasal dari Asia.
Adakah peluang Timnas Indonesia kembali mengirimkan personil ke sana?
Seperti yang diungkapkan oleh Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri bahwa jadwal timnas yang sekarang berada di bawah besutan STY semakin padat.
Untuk itu, sejauh ini, PSSI belum berani mengambil keputusan. Karena PSSI harus membangun komunikasi dua arah dengan STY.
Lalu, apa akibat dari ketidakikutsertaan timnas di ajang tersebut?
Tentu saja, jika timnas tidak ikut akan memberikan stigma atau penilaian yang kurang baik dari dunia internasional. Khususnya yang rugi adalah pemain muda Indonesia yang memiliki mimpi untuk merumput di benua Biru, Eropa. Seperti yang dijalankan oleh Egi dan Witan.
Akan tetapi, bagaimana pun juga, semua keputusan ada di tangan PSSI dan STY. Sebagai suporter, kita selalu mengharapkan keputusan yang terbaik demi kemajuan sepak bola Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H