Anya Geraldine banyak mendapat kritikan pedas dari netizen tanah air. Ya, karena adegan-adegan dewasa yang ia dan Reza Rahadian peragakan di dalam Layangan Putus dianggap oleh masyarakat Indonesia kurang pantas. Namun, ya begitulah script atau skenario naskah di dalam serial tersebut.
Usai tampil hot-hotan di serial Layangan Putus,Akan tetapi, serial Layangan Putus juga pun mendapat sambutan yang hangat di tengah masyarakat. Tentu saja, pro dan kontra ini tidak akan usai, jika seandainya setiap orang menilai berdasarkan pandangannya sendiri (subjektif).
Baca Juga: Hati-hati Spektrum Lithromantic di Sepak Bola Tanah
Namun, apakah para pengkritik sudah tahu sejumlah fakta menarik tentang Anya Geraldine? Jika belum, berikut adalah sejumlah fakta menarik dari jebolan Fakultas Ilmu Komunikas Kalbis Institute.
Pengusaha Muda
Darah kelahiran Jakarta 15 Desember 1995 ini, bukan hanya piawai dalam urusan akting di depan layar kamera. Namun, ia juga memiliki sejumlah usaha yang penulis kumpulkan dari berbagai sumber yakni di antaranya;
* Kosmetik. Nama brand kosmetiknya adalah A Girl.
* Ternak Bebek dan Lele di kota hujan Bogor, Jawa Barat
* Endorsment. Sebagai selebriti yang memiliki jumlah followers jutaan, tentunya dengan muda ia mendapatkan jobs dari berbagai perusahaan ternama tanah air.
* Dengan memiliki postur tubuh yang tingginya mencapai 177 cm, ia juga berprofesi sebagai seorang model.
Pendidikan itu Sangat penting
Banyak orang menganggap bahwasannya pendidikan sudah tidak penting di zaman digital. Yang terpenting adalah passion atau softskill dan hadrskill yang dimiliki oleh setiap orang. Namun, sampai kapan pun di negara kita masih membutuhkan Ijazah.
Sebagai selebriti yang punya visioner akan masa depannya, sebelum memutuskan untuk full time di industri hiburan, Anya juga pernah menjadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Kalbis Institute.
Sebagai mahasiswa Ilkom, tentunya ia juga sangat berprestasi. Jadi, apa yang ia raih sejak di bangku kuliah, kini pun selaras dengan deretan prestasi yang ia raih di dunia akting.
Seperti yang diungkapkan oleh Anya dalam beberapa tayangan televisi dan podcast bahwa dengan kemampuan aktingnya, ia mau menunjukkan kepada dunia bahwa menjadi diri sendiri itu sangat penting.
Ia tidak peduli dengan apa yang dikomentari oleh netizen. Yang terpenting apa yang ia lakukan itu sesuai dengan kebebasannya.
Jadi, bagaimana dengan pandangan pembaca? Bagi pembaca, tentunya saya akan mengadopsi gaya dari Anya yakni menjadi terus berusaha hingga pada akhirnya menemukan versi terbaik diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H