Secara logika naturalisasi keempat pemain di atas sebagai solusi atau alternatif bagi beberapa pemain timnas Indonesia yang sementara merumput di luar negeri seperti Asnawi,dkk. Karena bagi STY kehadiran keempat pemain tersebut bisa memberikan ilmu dan pengalaman semasa membela liga besar di dunia.
Baca Juga: Kode Keras Aji Santosa untuk Liga Malaysia dan Bintang Muda Persebaya
Masalah lain yang dilihat oleh STY adalah timnas dan hampir sebagian besar pemain lokal kita masih kurang di bola set piece. Maka, ia mengharapkan dengan naturalisasi keempat pemain itu bisa menjadi modal dan solusi bagi kelemahan pemain lokal Indonesai selama ini.
Apa yang dilakukan oleh PSSI dan STY itu sudah menuju jalur yang baik. Masalah utamanya di anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Padahal selama ini netizen atau suporter dan hampir sebagian besar rakyat Indonesia hanya mengetahui PSSI bukan Komite Eksekutif (Exco).
Apa yang dilakukan oleh Haruna kini menuai banyak penolakan dan kritik di mana- mana. Haruna memang tidak terlalu pusing dengan kritikan netizen. Seperti yang pernah ia sampaikan bahwa dengan mengkritiki dirinya, itu sama saja mengurangi dosa-dosanya.
Lantas, dosa apa yang dimiliki oleh Haruna? Entahlah mungkin saja selama ini ada sesuatu yang kurang beres atau bagaimana pun di kubu Komite Eksekutif sehingga ia bisa bicara seperti itu.
Terakhir, apa pun yang sudah terjadi antara STY dan Haruna itu menjadi pelajaran bagi semua rakyat Indonesia, terutama bagi petinggi di Republik ini untuk menyatukan semangat dalam mendukung kiprah Timnas Indonesia di ajang AFF U-23 2022.
Mari, kita menyudahi segala pertikaian dan mendukung pemberdayaan talenta-talenta muda kita untuk kemajuan sepak bola Indonesia di bawah arahan STY.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H