Novel ini menceritakan tentang perjuangan guru ini. Tak disangka-sangka, kehadiran buku novel ini meledak di pasaran. Guru ini mendadak tenar hingga kedengaran oleh presiden sendiri.
Presiden pun mengundang guru ini untuk ke istana negara. Setelah pertemuan keduanya, gurunya diangkat jadi kepala Dinas Pendidikan di daerahnya. Akan tetapi, guru ini dengan tegas menolak. Karena ia sudah cukup nyaman dengan statusnya sebagai guru honorer.
Presiden pun merasa bingung dengan pendirian guru tersebut. Akhirnya, presiden mengikuti kemauan guru ini untuk tetap menjadi guru yang biasa-biasa saja tapi luar biasa dalam menghasilkan sumber daya manusia.
Royalti Novel Untuk Pak Guru
Mantan muridnya memberikan royalti novel untuk gurunya. Karena tanpa jasa dan pengorbanannya, ia tidak menjadi apa-apa. Itulah cara sederhana pembalasan budi dari mantan muridnya.
Guru ini tetap menolak tapi ia pun tidak bisa menutupi kekurangan finansialnya. Akhirnya, ia menerima royalti tersebut dan ia berhasil mendirikan salah satu taman bacaan di desanya.
Nama taman bacaan itu adalah "Terima Kasih Guruku."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H