Hujan rindu tercipta pada bulan November 2019, malam itu saya sudah selesaikan pekerjaanku. Sementara saya membaca buku sembari rebahan, Bison nongol di balik jendela sembari mengeluarkan suara yang membuat saya bertanya-tanya, apa yang salah dengan bison?
Saya pun kasihan dengan Bison lalu saya keluar kamar dan mengelus-elus sembari memeluknya. Ia begitu tenang di pangkuanku. Anehnya, ia terus menatapku. Seolah-olah malam itu adalah malam perpisahan kami.
Tanpa sadar Bison mengeluarkan air mata, saya pun mengelapnya dengan sentuhan cinta. Ia terus memelukku dengan erat. Setelah keadaan menjadi tenang, saya kembali ke kamar. Tapi, bison terus mengintipku lewat jendela.
Saya pun langsung mematikan lampu kamar. Tapi, Bison terus mengetuk jendela kamar dengan kakinya. Akhirnya, saya marah dan terlanjur jengkel akhirnya saya memukulnya.
Lalu, saya memutuskan untuk tidur. Tapi, tingkah Bison makin menjadi-jadi. Akhirnya saya tersadar sudah pukul 04.30 WIB. Saya keluar dan mencari Bison. Tapi, Bison sudah tidak ada. Saya berpikiran positif saja
Saya pun melanjutkan aktivitas pagi dengan meditasi, membaca buku dan juga olahraga ringan sembari bersyukur atas nikmatinya kehidupan baru dari Sang Pengada.
Matahari semakin menyapa semesta kota Batu, batang hidung Bison pun tidak kelihatan. Saya mulai panik. Saya pun mencari Bison dan tetangga juga ikut mencari Bison.
Sayangnya, Bison tidak ditemukan. Saya merasa sedih. Karena semalam Bison sudah memberikan kode perpisahan. Tapi, saya tidak paham.
Setelah melakukan pencarian selama tiga hari, saya tidak menemukan Bison. Sayap-sayap patah terus mengejarku.