Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jakarta Bukan Ibu Tiri Yang kejam

14 September 2021   09:37 Diperbarui: 14 September 2021   10:07 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertahun-tahun, ritme kehidupan kota metropolitan Jakarta telah menggoreskan luka di sekucur tubuh ini

Terkadang, diri ini bingung ingin bersandar di bahu yang mana?

Segalanya menjadi gelap

Sebagai diaspora, diri ini selalu berharap akan kehidupan yang lebih....lebih dan lebih baik lagi

Tapi, impian itu tak kunjung datang

Justru diri ini sering terjebak di antara megahnya gedung-gedung pencakar langit


Jakarta bukanlah ibu tiri yang kejam!

Memang, terkadang kerasnya didikan ibu tiri

Namun, dari sana, diri ini perlahan mulai bangkit

Menyusuri mimpi-mimpi yang masih tercecer di hamparan kali


Di sinilah, diri ini belajar tentang apa itu rindu di tengah kehangantan keluarga?

Apa itu jeritan anak rantau?

Apa itu persahabatan?

Yang pada akhirnya, diri ini tahu bahwasannya kehidupan ini memang keras!


Jakarta temanilah diri ini untuk ikut membangkitkan rasa cinta akan kehidupan

Karena kehidupan yang tak direfleksikan

Tak layak untuk dihidupi

Begitulah didikan dari filsuf-filsuf negeri Yunani


Jakarta terima kasih untuk pengalaman hidup ini

Kini, diri ini kembali membangkitkan hasrat bepergian

Hingga suatu hari, diri ini pun bisa menggenggam Matahari

Jakarta, 14 September 2021

Fredy Suni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun