Rasa keberadaan sebagai generasi NTT seolah ditelan ambisi untuk menguasai ruang publik. Politisi akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuannya. Jika seandainya cara itu bisa dilakukan untuk pemberdayaan talenta-talenta muda generasi Timor, alangkah bangga dan jejak kehidupan pun tertinggal di dalam kalbu setiap orang.
Rasa keberadaan untuk mendukung atlet-atlet bertalenta Timor masih jauh dari nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Apalagi, jika kita berbicara mengenai pembinaan sepak bola sejak usia dini.
Sebagai orang Timor, kita harus melihat pemberdayaan talenta-talenta muda oleh Pemda Belu yang bekerja sama dengan pengusaha dan profesi apa pun dalam mendukung klub sepak bola Bintang Timur.
Klub Bintang Timur (Belu) adalah role model bagi pemda TTU dalam mendobrak ketidakmungkinan di bidang olahraga.
Tuan-tuan jangan hanya menunggu di saat pemilihan kepala daerah, anggota legislatif baru berkunjung ke desa-desa untuk semakin membodohin masyarakat marginal.
Olahraga Lambang Persatuan
Perpecahan dalam pemilihan kepala daerah, anggota legislatif akan kembali dipersatukan dalam bidang olahraga.
Karena dalam olahraga, semua orang akan menyatukan rasa, harapan, mimpi-mimpi akan masa depan yang lebih baik.
Sebulan yang lalu, atmosfer kabupaten Timor Tengah Utara masih terasa panas. Gegara perpecahan rakyat biasa yang diadu domba oleh politisi beberapa bulan yang lalu. Namun, ketika nama Adelbertus Kolo muncul menghiasi media-media lokal dan nasional, di situlah semua orang melupakan perpecahan.
Lingkaran persatuan mulai menyebar dari ujung ke ujung. Akibatnya, kondisi Timor Tengah Utara sudah mulai normal. Semua itu karena prestasi yang diraih oleh Adelbertus kolo sebagai perwakilan putra daerah untuk ikut memperkenalkan kearifan lokal, budaya, nama kabupaten, kecamatan, desa kepada publik nasional di PON XX PAPUA.
Turnamen Sepak Bola Sebagai Solusi Menjaring Talenta Muda TTU
Talenta-talenta muda TTU akan muncul sendirinya ketika pemda rutin mengadakan turnamen sepak bola bagi warga.
Salah satu cara yang paling efektif dari saya adalah setiap kecamatan mengadakan turnamen yang melibatkan semua desa. Tujuannya adalah memilah talenta-talenta unggulan sebagai perwakilan setiap kecamatan untuk memperebutkan kejuaraan dari pemda TTU. Dengan begitu, regenerasi akan tetap berjalan di bidang olahraga.