Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kaya Relasi dan Pengalaman Melalui Tulisan

15 Juli 2021   10:27 Diperbarui: 15 Juli 2021   10:43 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaya relasi dan pengalaman melalui tulisan.Dokumen pribadi

Profesi penulis memang tak memberikan kekayaan materi bagiku. Namun, melalui tulisan, saya tahu bagaimana membangun relasi dengan siapa saja di planet ini.

Setahun yang lalu, jika saya memilih untuk tidak terjun ke dunia kepenulisan, mungkin kehidupan saya biasa-biasa saja. Akan tetapi, pilihan untuk mengikuti suara hatiku membawa saya pada sesuatu yang "wow."

Apa itu wow?

Wow adalah bagian dari ekspresi kebahagiaan yang keluar dari diri seseorang. Nada ekspresi ini bukanlah rangkaian filosofi yang terdengar bijak dari seseorang. Melainkan wow bercita rasa kebahagiaan tanpa syarat.

Kebahagiaan Tanpa Syarat

Apa sih kebahagiaan tanpa syarat? Inilah pertanyaan yang terbersit di dalam pikiran kita. Saya mencoba untuk menganalogikan/mengumpamakan "kebahagiaan tanpa syarat dengan frase mencintai tanpa syarat."

Di titik inilah kita sudah menemukan ardas (arah dasar) dari kebahagiaan tanpa syarat. Di mana, ketika melalui karya tulisan, saya sudah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk menulis tanpa syarat. Karena saya sangat mencintai diksi-diksi kerinduan dalam dunia aksara.

Melalui rangkaian nada aksara, saya mulai mengenal satu per satu Kompasianer yang dari sononya sudah berbeda latar belakang budaya, bahasa, suku dan rasa. Lebih-lebih, relasi saya semakin berkembang, ketika Kompasianer Yana Haudy mengajak saya untuk bergabung dengan "Komunitas Penulis Berbalas (KPB)."

Sebagai pendatang baru di dunia kepenulisan, tentu saya sangat beruntung bisa "ber-sya hello," canda tawa dan anekdot atau kisah-kisah jenaka bersama rekan Kompasianer Penulis Berbalas.

Daun-daun Pun Berguguran

Ketika awal saya bergabung dengan rekan Kompasianer Penulis Berbalas (KPB), saya merasa canggung. Tapi, bukan demam panggung ya. Karena spirit muda yang dari segi pemikiran sudah tentu bertolak belakang dengan mereka (senior).

Rupanya praduga saya salah! Memang hidup dalam praduga itu tidak akan membuat kita berkembang. Karena sejatinya, Kompasienr senior KPB sangat fleksibel dalam cara berkomunikasi, berelasi dan ragam hal positif untuk terus merekatkan tali persaudaraan di antara kami.

Saya memaknai peristiwa ini dengan salah satu lirik lagu almarhum Chrisye "Badai Pasti Berlalu" yang berbunyi "daun-daun berguguran......"

Daun-daun berguguran seirama runtuhnya tembok praduga saya. Melepaskan praduga, di saat itulah, saya merasa adrenalin saya terus dipacu untuk menulis dengan cara saya.

"Ale rasa beta ju rasa (logat Kupang) yang berarti apa yang saya rasakan, itulah yang kamu rasakan."

Jika saya mengaitkannya dengan dunia Filsafat, di sana kita akan berkenalan dengan filsafat Liyan (diriku yang lain).

Diriku Yang Lain (Liyan)

Di sini saya tidak akan mengupas apalagi menelanjangi filsafat Liyan sobat. Melainkan saya hanya mencocokkan tapi bukan cocoklogi ya. Lebih tepatnya, saya ingin mengupas "lingkaran kebaikan."

Di salah satu buku "Golden Gift Widz Stoops dan Komunitas Penulis Berbalas" mata saya dinodai oleh quotes dari Bang Achmad Badjuri yang berbunyi," Kebaikan itu bagai sebuah lingkaran. Jika awalnya dimulai darimu, percayalah satu saat nanti akan kembali kepadamu."

Lingkaran kebaikan inilah yang saya rasakan dari Kompasianer Penulis Berbalas (KPB). Terima kasih untuk rekan KPB yang selalu memberikan doa dan sesuatu yang telah membantu saya dalam hal apa pun. Semoga, lingkaran kebaikan kamu, suatu hari nanti juga kembali kepada keluargamu.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun