Hanya rindu. Itulah dua kata yang bisa mewakili kerinduan Cristiano Ronaldo untuk sosok ayah tercinta.
Jujur, kita selalu berusaha untuk menghindari rasa kehilangan. Akan tetapi, kehilangan adalah sesuatu yang mutlak kita dapatkan dalam kehidupan. Tanpa kehilangan, itu bukan berarti kehidupan.
Dalam kehidupan kita, tentu ada yang selalu datang dan pergi. Banyak pengalaman sakit dan canda tawa bercampur menjadi satu euforia dalam kehidupan.
Kita harus bersyukur bahwasannya kita masih memiliki ayah dan ibu dalam kehidupan kita. Hal itu berbanding terbalik dengan mereka yang kehilangan orang-orang tercinta selama masa Pandemi ini.
Rasa kehilangan selalu mencuri kebahagiaan saudara kita yang kehilangan orangtua, kerabat, anak dan sahabat.
Teruntuk mereka yang sudah tidak memiliki orangtua, kita semua sangat berharga. Berhentilan untuk menyakiti diri sendiri.
Cristiano Ronaldo telah mengajarkan kepada kita semua untuk selalu mengingat jasa orang yang pernah hadir dan membantu kita dalam kondisi apa pun.
Kesuksesan kita adalah kesuksesan saudara kita. Tanpa mereka kita pun tidak bisa menjadi apa-apa. Untuk itu, milikilah semangat rendah hati untuk selalu mengunjungi orang-orang yang pernah berjasa dalam kehidupan kita.
Terakhir, salah satu petinju asal Filipina, Manny Pacquiao mengatakan bahwa semua orang itu penting dalam kehidupan. Tanpa orang lain, karir dan usaha kita tidak akan berhasil.
Mari, kita bersahabat dengan semua orang dalam kondisi apa pun. Persahabatan akan memberikan pintu kesuksesan bagi kita dalam bidang apa pun.
Salam inspirasi dari sudut olahraga.