Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Roberto Mancini Mereformasi FIGC dan Pelajaran bagi PSSI

10 Juli 2021   10:14 Diperbarui: 10 Juli 2021   10:31 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhelatan Euro 2020 bukan lagi tentang kuda hitam. Melainkan tentang bagaimana Roberto Mancini mereformasi birokrat "Federacione Italiana Giuoco Calcio (FIGC) atau Federasi Sepak Bola Italia yang sebelumnya terkesan lamban dalam menjaring pemain-pemain lokal yang telah merumput di liga domestik.

Di bawah tangan dingin Roberto Mancini, hampir sebagian besar skuad Euro 2020 Italia berasal dari Serie A.

Tren positif ini telah membungkam FIGC yang sibuk untuk menjaring pemainnya yang merumput di luar tanah Italia.

Sang Penyihir

Roberto Mancini telah menumbangkan kuda hitam (negara-negara yang diprediksi menjadi kampium Euro 2020).

Euro 2020 telah menjadikan Roberto Mancini sebagai pria yang memiliki tatapan dingin mematikan.

Tatapan Roberto Mancini dari pinggir lapangan hijau ikut membangkitkan Metto Pessina, Andrea Belotti dkk untuk melibas kuda hitam yang selama babak penyisihan telah mencuri perhatian mata global.

Donnarumma Kandidat Kiper Terbaik Euro 2020

Donnarumma secara "dewi fortuna, kakinya sudah mengincak kiper terbaik dunia Euro 2020. Aksi gemilangnya selama penyisihan grup hingga partai final melawan Inggris patut diapresiasi oleh FIGC.

FIGC selaku induk sepak bola Italia harus memberikan penghargaan setinggi bintang-bintang aksara kepada kiper muda ini. Berkat penampilannya yang apik, Italia masih bertahan hingga partai final Euro 2020.

Kombinasi Pemain Tua dan Muda

Roberto Mancini bukan hanya pandai memainkan emosi lawannya di atas lapangan hijau. Melainkan ia juga pandai untuk mengelaborasikan usia tua dan muda menjadi senjata yang mematikan dalam setiap pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun