Swedia telah menebar aura mistis dari segi kostum dan strategi. Pasukan Luis Enrique makan hati. Gegara impian mereka untuk memenangkan laga dengan mudah tak kesampaian.
Strategi berbeda yang terpenting hasil akhir
Filosofi Swedia di pertandingan dini hari tadi adalah bertahan. Semua pemain wajib mempertahankan mahkotanya dari keganasan Spanyol.
Swedia tak peduli komentar media massa dan Sergio Ramos dkk. Strategi bertahan, bukan berarti mereka tak mampu meladeni anak asuh Luis Enrique. Namun, tujuan akhirlah yang mereka harapkan.
Hasil seri (0-0) ini telah memberikan bukti kepada negeri Matador untuk lebih peka dan jeli dalam menerapkan strategi dengan siapa mereka harus menghadapinya.
Spanyol kecewa
Spanyol yang tampil dihadapan jutaan pendukungnya sendiri tak mampu memberikan kemenangan.
Berkali-kali mereka mendapatkan peluang emas di dalam kotak penalti. Namun, penyelesaian terakhir masih belum maksimal.
Tentu ini akan menjadi bahan evalusia bersama. Luis Enrique tak berkutik saat anak asuhnya menjamu Swedia di kandang La Cartuga, Sevilla, Spanyol.
Air mata kekecewaan terasa di wajah suporternya dari tribun. Hasil seri tidak menjamin Spanyol untuk melangkah lebih jauh di Piala Eropa (Euro 2020).
Swedia telah memberikan tanda bagi Spanyol bahwasannya teknik "tiki-taka" sudah ketinggalan zaman.
Swedia tersenyum sumringah